Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University

Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University
Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 22 Agustus 2017

Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 22 Agustus 2017 pukul 21.45, ” Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).

Dr. Aqua Dwipayana, menetap di Yogyakarta (Kompasser Yogyakarta), Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim”.

Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University

*Pengalaman Marsha Wibowo yang sangat Menginspirasi Para Remaja

Pengantar : pekan lalu saya menerima e-mail dari Marsha Wibowo, remaja cerdas yg ingin menginspirasi generasi muda Indonesia lewat buku. Senin pagi kemarin di Kafe Paul Mall Pacific Place Jakarta, bersama penulis banyak buku, Nurcholis MA Basyari, saya menemui Marsha yg didampingi abangnya, Reza. Kami mendiskusikan secara detil ttg penulisan buku & strategi pemasarannya agar best seller. Berikut isi e-mail Marsha.

Selamat sore Om Aqua,

Salam kenal, nama saya Marsha Wibowo, temannya Alira dari SEALNet. Alira bilang saya bisa kontak Om mengenai menulis buku untuk menginspirasi anak-anak Indonesia, ya. Ini saya tulis sedikit tentang pengalaman saya ya, Om. Semoga bisa bermanfaat.

Dari kecil sampai SMP, saya tidak pernah peduli dengan sekolah dan selalu senang-senang, menghabiskan uang untuk belanja barang dan hang out dengan teman. Sampai suatu hari, waktu kelas 1 SMA, Ayah saya tiba-tiba meninggal karena komplikasi diabetes dan serangan jantung.

Kejadian itu bukan saja mempengaruhi saya secara emosional, tetapi juga secara finansial. Tanpa Ayah, keluarga kami tiba-tiba mengalami kesulitan ekonomi sampai saya harus berpikir, bisa makan apa ya besok, bagaimana cara beli buku untuk sekolah…

Ibu saya juga bilang tidak akan bisa membiayai kuliah saya karena tidak ada uang. Saya jadi sedih sekali, tidak bisa bermain dengan teman-teman, dan merasa tidak punya masa depan. Tetapi perlahan-lahan saya jadi semangat untuk merubah nasib saya sendiri, dan mulai rajin belajar setiap malam sepulang sekolah sampai tengah malam.

Saya membaca banyak buku, terutama buku biologi karena saya ingin bisa mendapatkan beasiswa untuk sekolah di bidang kesehatan. Cita-cita saya ingin bisa menyembuhkan penyakit-penyakit seperti diabetes yang mencabut nyawa Ayah saya.

Berbulan-bulan saya membaca buku dan belajar, sampai akhirnya saya ikut seleksi Olimpiade Biologi. Saya sempat gagal beberapa kali, tetapi akhirnya saya lolos sampai mendapat medali emas di tingkat nasional dan medali perak di tingkat internasional.

Dengan medali di tangan, saya pikir pasti mudah untuk saya masuk ke universitas. Tetapi kegagalan tetap terjadi. Saya tidak diterima di fakultas kedokteran di mana pun di Indonesia.

Diterima di MIT Menangis Terharu

Akhirnya saya harus menunggu satu tahun tidak kuliah. Di satu tahun itu, saya belajar banyak. Saya mengajar olimpiade di daerah-daerah di Indonesia, mengajar anak-anak yang kurang mampu di Jakarta, dan mengajar di tempat-tempat les. Saya ingin sekali bisa membantu anak-anak Indonesia lainnya untuk berprestasi.

Saya juga memutuskan untuk mendaftar sekolah ke luar negeri, termasuk ke Amerika. Tanpa disangka, saya diterima di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Ketika mendapat surat penerimaan, saya dan Mama sampai menangis terharu.

Sekarang saya sudah lulus dari MIT dengan sarjana Biologi, dan sedang menempuh S3 di Harvard University dan riset untuk menyembuhkan diabetes.

Saya akhirnya satu langkah lebih dekat ke cita-cita saya untuk menyembuhkan penyakit diabetes. Keinginan saya juga untuk bisa berbakti bagi Indonesia dan menginspirasi anak-anak muda lain untuk mencapai cita-cita mereka. Hal itu membuat saya aktif di organisasi seperti SEALNet.

>>>Dari Bandara internasional Adi Soemarmo Solo saya ucapkan selamat mendorong para remaja utk mengoptimalkan potensi dirinya agar berprestasi. Salam hormat buat keluarga ya. 21.45 22082017?<<<

Baca juga: Kagumi Naryo, Tidak Jaga Jarak Dalam Berkomunikasi & Selalu Tepati Janji

One thought on “Tidak Diterima di Fakultas Kedokteran di Indonesia Malah Masuk MIT & Kuliah S3 di Harvard University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 Narasumber KONUS! CALL/WA 08557772226 (Idham Azhari, Co-founder KOMPASS Nusantara)

X
Call Now Button