Silaturahimnya sangat Menginspirasi, Tulisannya Menguatkan untuk Menuntaskan S3

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 27 Januari 2018, ” Silaturahimnya sangat Menginspirasi, Tulisannya Menguatkan untuk Menuntaskan S3 ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Silaturahimnya sangat Menginspirasi, Tulisannya Menguatkan untuk Menuntaskan S3

Oleh Mayor Laut (E) Priyadi Hartoko, S. T., MScTech.
Reputation precedes, mungkin menjadi frasa yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya ketika akhirnya bisa bertemu, bahkan bertatap muka dan bertukar pikiran dengan Pak Aqua Dwipayana pada Jumat siang, 26 Januari 2018 kemarin di Bandara Kingsford-Smith, Sydney, Australia. Secara khusus saya sengaja menemui beliau.
Sejak beberapa tahun lalu, saya sudah banyak mendengar tentang beliau dan kisah-kisah inspiratifnya yang telah menggugah banyak orang untuk berkarya, berbagi, dan berbuat kebaikan kepada sesama. Beliau menyampaikannya tidak hanya di lingkungan TNI saja tetapi juga di Polri dan sipil.
Metode beliau yang memandang silaturahim dari sudut pandang yang out of the box, sangat menginspirasi saya sejak awal saya mengenal tulisan-tulisan beliau. Hasilnya dahsyat sekali.
Hebatnya Pak Aqua tidak hanya sekedar menulis termasuk yang terkait silaturahim, namun yang utama secara konsisten mempraktikkannya secara langsung. Itu tidak hanya dilakukan di dalam negeri saja, tetapi sejak lama telah merambah ke mancanegara yang jumlahnya telah mencapai puluhan negara termasuk Australia dan Selandia Baru.
Hal yang benar-benar menarik bagi saya, bukan hanya karena sudut pandang beliau yang memandang silaturahim secara cerdas, tapi juga karena membaca sebagian besar tulisan dan kisah yang beliau bagikan itu bagi saya pribadi seperti memandang sebuah cermin. Banyak kejadian dalam kehidupan saya pribadi, terutama yang mempunyai pengaruh besar terhadap jalan hidup saya, terjadi karena melewati sebuah proses silaturahim.
Dari Dulu Ingin Berjumpa
Dari dulu saya sering berpikir dalam benak saya, mungkin juga seperti setengah berdoa, agar suatu saat bisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Pak Aqua. Jika kesempatan itu tiba, saya hanya ingin menyampaikan terima kasih karena beliau telah sering memberikan saya dorongan dan semangat lewat tulisan-tulisannya.
Apalagi selama kurang lebih dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir ini, dalam perjuangan saya mengalami pasang surut saat menjalani program doktoral di School of Materials Science and Engineering, Faculty of Science University of New South Wales, Sydney, Australia.
Saat beberapa kali saya berada pada titik terendah – sempat berpikir untuk melempar handuk dan menyerah pada keadaan – tulisan-tulisan Pak Aqua menjadi salah satu hal yang dapat menguatkan dan menyadarkan saya bahwa diri kita sendirilah yang menentukan jati diri kita. Bukan keadaan ataupun kesulitan yang menimpa. Apalagi orang lain.
Sehingga ketika pada suatu siang saya mendapat kabar bahwa Pak Aqua berkunjung ke Sydney, saya merasa bahagia karena kesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih saya akhirnya tiba. Atase Udara KBRI Canberra Kolonel Pnb Riva Yanto yang mengenalkan saya ke beliau.
Saya kemudian mencoba untuk menghubungi Pak Aqua. Walaupun beliau belum pernah mengenal saya, respon beliau terhadap saya sangat hangat dan bersahabat. Kami intens komunikasi lewat WA.
Alhamdulillah saya kemudian akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Pak Aqua sebelum beliau melanjutkan perjalanan ke Auckland, Selandia Baru. Beliau bersama putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana yang akrab dipanggil Ero. Wajah mereka mirip sekali.
Asyik Diajak Komunikasi, Rendah Hati sekali
Ada hal yang benar-benar menggugah saya saat bertemu dengan Pak Aqua untuk pertama kalinya. Ketika berbincang dan bertukar pikiran dengan Pak Aqua, saya tidak merasa seperti berbicara kepada orang yang baru saja saya temui. Saya bahkan merasa seperti sedang berbincang dengan kawan lama.
Semua obrolan dan diskusi kami mengalir dengan lancar dan hangat, walaupun ini merupakan pertemuan pertama saya dengan beliau. Pak Aqua sangat asyik diajak berkomunikasi karena selalu menghargai lawan bicaranya. Beliau juga rendah hati sekali.
Satu hal lagi yang membuat saya salut, Pak Aqua meminta ijin saya agar diperbolehkan untuk mengunjungi kedua orangtua, Bapak Harijadi dan Ibu Mujiyati saat beliau ke Yogyakarta. Pak Aqua menyampaikan bahwa sudah menjadi kebiasaan beliau sejak lama untuk mengunjungi keluarga dari teman-teman beliau – orangtua dan anak-anaknya – di sela-sela waktu kunjungan beliau ke berbagai tempat.
Hal ini membuat hati saya tersentuh. Betapa mulianya hati dan perbuatan Pak Aqua. Silaturahimnya yang tanpa pamrih dengan semua level tanpa melihat latar belakangnya.
Semua yang dilakukan beliau sebagai bentuk perhatian yang nyata pada orang lain. Juga dapat memberikan rasa bahagia dan mempunyai arti besar dalam kehidupan seseorang yang terkait dengan perbuatan mulianya itu.
Semoga Pak Aqua sekeluarga senantiasa sehat, bersemangat, dan dalam lindungan ALLAH SWT. Dengan begitu Bapak dapat senantiasa menginspirasi dan menggugah orang banyak, demi Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. Amin ya robbal aalamin.
Saya mohon doa dari Bapak agar bisa segera menyelesaikan tugas belajar saya di UNSW Australia dan kembali ke Tanah Air untuk mengamalkan ilmunya demi kemajuan TNI pada khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Amin…
Penulis adalah anggota TNI AL yang sedang kuliah S3 di School of Materials Science and Engineering, Faculty of Science University of New South Wales, Sydney, Australia.
Demikian Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 27 Januari 2018, ” Silaturahimnya sangat Menginspirasi, Tulisannya Menguatkan untuk Menuntaskan S3 ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara). Semoga bermanfaat.
The Power of SILATURAHIM!
Pingback: Penuturan Aqua Dwipayana terhadap Pengusaha Sapi Perah Indonesia di New Zealand - KOMPASS.ID