Senang Berbagi, saat Sadar Semuanya Milik TUHAN
Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 26 Desember 2017 pukul 17.30, ” Senang Berbagi, saat Sadar Semuanya Milik TUHAN ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Senang Berbagi, saat Sadar Semuanya Milik TUHAN
Sejak pagi sampai sore ini, ratusan orang yg tergabung dalam Komunitas Komunikasi Jari Tangan memberikan apresiasi atas tulisan berjudul Rejeki Berlimpah Jelang Akhir 2017, Menerima Puluhan Tamu dari berbagai Kota. Sebagian ada yg menyampaikan rencana untuk nginap di rumah Yogyakarta, Bogor, Sumedang, dan di tempat Ara di Seoul.
Selain mengucapan terima kasih, saya menanggapinya bahwa semua itu bisa terjadi sepenuhnya karena ALLAH SWT. Sebagai umatnya saya sekeluarga hanya melaksanakan perintahNYA saja.
Sedangkan yg mau nginap di berbagai kota – tempat kami dititipin rumah termasuk yg disewa Ara – saya persilakan. Terpenting mau menerima kondisi apa adanya. Kami dengan penuh suka cita dan rasa syukur menerimanya.
Selama ini kami tidak membeda2kan tamu. Semuanya kami layani sama. Itu terjadi karena kami melihat manusia secara universal. Sebagai makhluk TUHAN seluruhnya harus mendapat penghormatan yg sama.
Ibarat Mengkonsumsi Narkoba, Makin Ketagihan Membantu Sesama
Menurut saya yg kami lakukan selama ini – senang berbagi pada sesama – adalah hal biasa. Bahkan biasa banget. Tidak ada istimewanya.
Apalagi kalau benar2 sadar bahwa semuanya milik TUHAN. Sedangkan kita sebagai manusia hanya dititipin saja. Sang pemilik Yang Maha saja suka berbagi tanpa pamrih pada makhluknya. Masa’ yg mendapat titipan pelit untuk membagi2kan pada sesama. Aneh sekali rasanya.
Lagi pula tidak pernah terjadi di muka bumi ini – di belahan mana saja – orang yg senang berbagi pada sesama dengan ikhlas jadi jatuh miskin karena miliknya termasuk materi habis. Justru yg terjadi orang itu makin kaya raya minimal jiwanya.
Selain itu orang yg suka berbagi dengan ikhlas makin ketagihan melakukan kegiatan positif tersebut. Ibarat mengkonsumsi narkoba, ada yg kurang dalam kesehariannya jika belum membantu sesama.
Kesimpulannya adalah biasakan terus berbagi dengan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih. Jangan pernah berpikiran balasannya. Apalagi jika benar2 menyadari bahwa semua yg dimiliki adalah punya TUHAN yg dititipkan ke manusia.
Jadi alangkah anehnya bahkan kasihan banget jika di sekitar kita ada orang yg pelit. Lagi pula saat dia meninggal tidak ada satupun harta kekayaannya yg dibawanya mati kecuali amal ibadahnya semasa dia hidup.
Semoga kita termasuk dalam golongan yg disayang TUHAN karena selalu berbagi tanpa pamrih pada sesama. Amin ya robbal aalamin.
>>>Dalam perjalanan dari Omah Kecebong Sleman ke Pantai Parangtritis Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama puluhan tamu, saya ucapkan selamat menyadari semua yg dimiliki punya TUHAN sehingga tidak pelit untuk berbagi. Salam hormat buat keluarga ya. 17.30 26122017?<<<
Baca juga: Rejeki Berlimpah Jelang Akhir 2017, Menerima Puluhan Tamu dari berbagai Kota
The Power of SILATURAHIM!
#6harilagiEvolusiKOMPASS
by KOMPASS
Pingback: Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman Tidak Menyangka Dimuat di Harian Kompas - KOMPASS.ID