SELL SErvice exceLLence Sabtu 04 Maret 2017

SELLING & LEADERSHIP
Berikut Sharing SELLING & LEADERSHIP GM. Agung Nugroho 4 Maret 2018, ” SELL SErvice exceLLence Sabtu 04 Maret 2017 “ melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
GM. Agung Nugroho, Kompasser Yogyakarta, Branch Manager Yogya – PT Putra Sumber Abadi.
SELL SErvice exceLLence Sabtu 04 Maret 2017

Treat Your Customers Fairly in Every Situation.
– Hermawan Kertajaya
Anda
salesman
tapi moody ? ???????
Itu manusiawi ?
Emosi kita memang bisa naik turun seperti roller coaster. ?? ✈?
Namun kita harus hati-hati mengontrol emosi.
Kita tidak boleh moody kepada pelanggan.
Disaat good-mood kita akan memberikan pelayanan yang prima ?????.
Disaat bad-mood kita memaksa pelanggan ikut merasakan kegalauan hati kita ?????
Sebagai seorang salesman, kita harus menghindari sikap ini.
Kita harus berupaya memberikan dan menampilkan SIKAP POSITIF dalam segala kondisi. ?✌?
Berikan PERLAKUAN BAIK kepada pelanggan disetiap kondisi.
??
sengaja
saya tidak menulis
“PERLAKUAN YANG TERBAIK”,
karena tentu sangat sulit mempraktekkannya
✌?✌?
Berjanjilah
jangan sampai
pelanggan merasakan
sesuatu yang negatif dari
– ucapan ?
– perbuatan ?♀??♂
– bahasa tubuh kita. ??♂
KONSISTENSI adalah kata yang tepat untuk mewakili pilihan sikap kita.
Profesionalitas kita sebagai salesman diuji dari seberapa konsisten kita dalam memperlakukan pelanggan dengan ramah dalam segala kondisi/situasi.
Situasi juga bisa diartikan dengan tahapan kita saat menjalin hubungan dengan pelanggan.
Hindari
jurus HIT & RUN
? ? ? ??♀ .. ?
Saat masih “pedekate”, rajin sekali SMS, BBM, WA dan nelpun ? ?
mulai dari say hallo sampai presentasi produk secara membabi buta.
Namun saat setelah closing alias deal order, langsung menghilang.
Jika kita hanya bersikap baik kepada pelanggan disaat “BUTUH” saja, maka pelanggan pun akan merasa hanya dijadikan sebagai “OBJECT” untuk meraih target omset kita.
Dan, apa efeknya ?
Hubungan kita dengan pelanggan seterusnya hanya dalam “lingkaran moneter”.
Bukan pada ” LINGKARAN SOSIAL”.
Bagaimana
penjabarannya
dari pemahaman itu ?
PILIH
PIZZA ??
atau UANG ?? ?
Menurut Heyman & Ariely (pakar perilaku) dalam artikel 2004 :
” Effort
for Payment,
a Tale of Two Market”
Jika kita meminta tolong kepada teman kita untuk membantu mengangkat barang.
Imbalan mana yang lebih mereka suka & pilih ?
– 1 loyang pizza
– uang senilai seloyang pizza
???
Ternyata teman kita yang “diupah” dengan 1 loyang Pizza justru akan memberikan bantuan/effort lebih serius daripada yang diberi imbalan uang.
Meskipun secara nominal nilai pizza dan uangnya sama, tetapi efeknya ternyata berbeda.
Mengapa bisa ya ? ?
Menurut
Herman & Ariely
kesimpulannya adalah
A. Jika kita membantu teman dengan imbalan uang, maka transaksi yang terjadi berada dalam “transaksi moneter”
Imbalan berupa uang menjadikan hubungan anda dan teman anda layaknya sebuah transaksi bisnis.
B. Jika imbalannya berupa pizza, inilah disebut “lingkaran SOSIAL”
Imbalan berupa hadiah menjadikan bantuan yang diberikan tetap dalam SPIRIT PERSAHABATAN.
dan motif sosial justru memberikan motivasi yang lebih bagus, lebih besar dibandingkan motif ekonomi.
DARI
PELANGGAN
MENJADI TEMAN
???????
Dari penjelasan diatas maka kita bisa pahami bahwa kondisi ini bisa terjadi dalam dunia penjualan.
Jika kita berhasil menggeser dari “lingkaran moneter” ke “LINGKARAN SOSIAL”
Maka hubungan yang tercipta akan jauh LEBIH BESAR – BERMAKNA.
Bermakna bagi kita & juga bagi pelanggan.
Pelanggan bisa menjadi teman, sahabat dan kerabat dekat.
Pelanggan
akan rela hati
merekomendasikan
kita kepada lingkungan terdekatnya yang lebih luas.
??????
Theodore Roosevelt :
Untuk terpenting dalam rumusan meraih sukses adalah mengetahui bagaimana menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Selamat
beraktivitas
semoga sukses
Happy SELLing
best
regards
GM. Agung Nugroho
Branch Manager Yogya
PT. Putera Sumber Abadi
Baca juga: Artikel SELLing SKILL
SELLING & LEADERSHIP ala GM Agung Nugroho!