Selamat Jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana…

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 21 Oktober 2017, ” Selamat Jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana… ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).
Dr. Aqua Dwipayana, menetap di Yogyakarta (Kompasser Yogyakarta), Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Selamat Jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana…
*Berhati Lembut dan sangat Perhatian pada Semua Orang Meski sedang Sakit
Tadi siang sekitar pukul 12.30 waktu Seoul, Korea Selatan (Korsel), atau pukul 10.30 waktu Jakarta, teman akrab saya yg menjabat sbg Dirut Duta Anggada Jakarta Realty Ventje Suardana telp. Suaranya terasa menahan sedih yg sgt mendalam.
Saat menerima telp Ventje, saya bersama rombongan S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) sedang di bus. Baru saja meninggalkan toko kosmetik The Odbo yg selama ini salah satu tempat favorit para peremuan Indonesia yg datang ke Seoul.
“Pak Aqua mohon maaf kalau telp saya mengganggu. Saya mau mengabari ke Bpk bhw barusan saja Ibu saya meninggal dunia di rumah sakit National Hospital Surabaya. Saat mendapat kabar tsb saya sdg di gereja. Saya segera ke Surabaya,” ungkap Ventje dgn suara agak terbata2.
Bpk dua anak pemilik hotel Courtyard Marriott Seminyak Bali & hotel Mercure Cikini Jakarta itu melanjutkan, “Pak Aqua yg sdg berada di Korsel bersama rombongan S3 Fikom Unpad tidak usah segera pulang. Tetaplah melanjutkan semua program kegiatan di sana. Ibu saya dimakamkannya beberapa hari lagi di Surabaya. Keputusan hari dan tempatnya menunggu hasil rundingan keluarga. Akan saya kabari ke Bpk kalau sudah ada kepastian ttg itu.”
Saat mendapat kabar dari Ventje saya kaget dan nyaris tidak percaya. Hal itu disebabkan pd Minggu malam, 8 Oktober 2017 lalu saya menjemput di tangga pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo kepulangan Ibunda Ventje, Susianawati Harlim Suardana (80 thn) yg datang dari Singapura. Almarhumah selama 2 bulan berada di negara tetangga itu utk pengobatan beberapa penyakitnya.
Langsung ‘Jatuh Cinta’ Pertama Kali Ketemu Susianawati
Saya merencanakan pada Selasa pagi, 24 Oktober 2017 ke Surabaya utk melayat Susianawati. Setelah Senin malam, 23 0ktober 2017 – jika sesuai dengan rencana – mendarat di Jakarta dari Seoul.
Selain itu saya juga berencana menghadiri pemakamannya. Beberapa agenda yg sudah terjadwal akan saya jadwal ulang – jika memang memungkinkan – agar bisa mengantarkan Susianawati ke peristirahatannya yg terakhir.
Perkenalan saya dgn Susianawati relatif baru, sekitar 1,5 thn. Setelah saya pertama kali jumpa Ventje di hotel Hilton Garden Inn Bali milik Duta Anggada Realty pada 20 April 2016. Waktu itu Danlanud Bali Kolonel Pnb Danet Hendriyanto.
Saat pertama kali ketemu Susianawati, saya langsung ‘jatuh cinta’ sama beliau. Saya seakan2 menemukan sosok seorang Ibu pengganti Ibu saya yg meninggal pada 2011 di Bogor.
Saya merasakan rasa sayang dan perhatian yg besar dari Susianawati ke saya. Setiap datang ke Surabaya baik di rumahnya maupun rumah sakit National Hospital Surabaya – juga beberapa kali ke Singapura membesuk beliau – sambutannya hangat sekali. Juga saya selalu mendapat banyak nasihat yg sgt besar manfaatnya buat saya. Padahal beliau dalam kondisi sakit.
Saya sering merasa tidak enak hati, sebab Susianawati yg berhati lembut suka membawakan saya oleh2 berupa kue dari rumahnya. Jumlahnya lumayan banyak. Biasanya susternya Rofiqotun Nafi”ah yg akrab dipanggil Novi dan sopirnya Yanto yg menyiapkan oleh2 tsb.
“Saya titip buat Ibu dan utk anak Pak Aqua. Sampaikan salam saya ke mereka,” kata Susianawati dgn senyum ikhlas.
Tidak hanya itu. Ketika saya ke Singapura, Susianawati yg sdg terbaring lemah di rumah sakit berpesan ke Ventje utk mengganti semua pengeluaran tiket pesawat saya, Jakarta – Singapura Pp.
“Ventje kalau nanti Pak Aqua mau kembali ke Jakarta agar uang tiket pesawatnya diganti. Jangan lupa ya,” ungkap Susianawati seperti dikutip Ventje.
Saya kaget sekali saat Ventje mau melaksanakan pesan Ibunya tsb. Setelah berargumentasi akhirnya Ventje dapat menerima penolakan saya atas amanah dari Ibunya.
Kesedihan Mendalam atas Kepergian Susianawati
Perhatian Susianawati yg sgt besar tidak hanya ke saya tetapi juga ke semua orang termasuk ke teman2 yg pernah saya ajak ketemu beliau.
Banyak lagi kebaikan Susianawati. Kesedihan yg mendalam atas kepergian beliau utk selamanya membuat saya tidak sanggup menuliskannya satu-persatu.
Jenazah Susianawati saat ini disemayamkan di rumah duka Adi Jasa Jln. Demak No 90-92 Surabaya ruang VIP L, M, N. Beliau meninggalkan suami tercinta Rudy Suardana, pemilik Samekarindo Indah, Main Dealer Suzuki Kaltim & Kaltara. Selain itu 4 anak dan 7 cucu.
Selamat jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana. Beristirahatlah dgn tenang. Saya akan melaksanakan semua nasihat Ibu. Semoga TUHAN menerima seluruh amal ibadah Ibu. Sedangkan keluarga besar Rudy Suardana agar tabah menerima cobaan ini. Amin…
>>>Dari Seoul, Korsel dalam kesedihan yg sangat mendalam saya ucapkan selamat istirahat. Salam hormat buat keluarga ya. 23.45 21102017?<<<
Baca juga: Karya pada Sesama yang Utama Dalam Kehidupan
Demikian Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 21 Oktober 2017, ” Selamat Jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana… ” melalui WAG KOMPASS. Semoga bermanfaat.
The Power of SILATURAHIM!
by KOMPASS