Program Profil Kompasser Bersama Taufik Rahman
Program Profil Kompasser Bersama Taufik Rahman
Berikut ini Program Profil Kompasser Bersama Taufik Rahman tanggal 31 Juli 2017 melalui WA Group (WAG) KOMPASS, baru saja selesai dengan pemaparan menarik dari Narasumber Taufik Rahman beserta tanya jawab yang sangat intens dari Kompasser. Taufik Rahman adalah Pelukis Sumenep yang menang dalam ajang WCA 2017).
Profil Kompasser Taufik Rahman
Pelukis kelahiran Sumenep – Madura yang satu ini belajar melukis secara otodidak dengan banyak berkunjung ke seniman-seniman Banyuwangi, Bali, sampai ke Jogjakarta. Taufik Rahman, seorang Pelukis beraliran Ekspresionisme – Impresionisme, Juara Pertama WCA Art of The Year 2017. WCA adalah World Contemporary Artists Organisation.
Pameran lukisan bersama yang sudah dilakukan diantaranya :
* 2004 : Kontemplasi FSS di gedung Merah Putih Surabaya
* 2010 : Tembang Warna Tanah Garam di Galeri Surabaya
* 2011 : Migrasi Kamar Gelap di ruang Art Gallery Surabaya
* 2012 : Insight of Octagonal di Artiartspace Aryaduta Surabaya
* 2013 : Spirit On The Spot di Taman Dayu Golf Club Pandaan – Pasuruan
* 2014 : Whatever di Goedang Loekisan Grand City Surabaya
* 2015 : Pameran Nusantara Archipelago di Galeri Nasional Jakarta
Ikuti terus artikel berikutnya untuk mendapatkan konten pencerahan dari beliau berikut tanya jawab yang berlangsung pada hari ini, 31 Juli 2017.
Narasumber ini membagikan ilmu, inspirasi dan motivasi pada malam ini melalui WAG KOMPASS dengan Program Profil Kompasser yang sudah menjadi agenda rutin.
Sekilas Tentang Ekspressionisme
Aliran Lukis Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Sekilas Tentang Impresionisme
Aliran Lukis Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Aliran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, “Impression, Sunrise” (“Impression, soleil levant”). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Baca juga: Program Profil Kompass 31 Juli 2017
Pingback: Program Profil Kompasser 31 Juli 2017 Bersama Taufik Rahman - KOMPASS.ID