Pengalaman Naik Garuda Indonesia, Pertolongan ALLAH SWT itu Nyata

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 1 Juni 2018, ” Pengalaman Naik Garuda Indonesia, Pertolongan ALLAH SWT itu Nyata ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, 10 Inspirator KOMPASS – Nusantara, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Pengalaman Naik Garuda Indonesia, Pertolongan ALLAH SWT itu Nyata

Oleh : Elva Ronaning Roem
Pertolongan ALLAH SWT itu ada ternyata. ALLAH SWT benar-benar memberikan bantuan untuk hamba-NYA yang kesulitan. Saya membuktikan sendiri hal tersebut.
Ini adalah cerita saya yang mengharu dan setiap tetesan air mata yg jatuh dari pelupuk mata saya ini adalah karena rasa takjub atas kekuasaan ALLAH tersebut berkat kekuatan doa yang Maha dahsyat dipanjatkan kepadaNYA.
Kamis siang, 31 Mei 2018 Kemarin, saya melakukan perjalanan dari Jatinangor, Sumedang menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Hari itu saya akan berangkat ke Padang dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dijadwal akan terbang pukul 20.00 WIB. Naik GA-168.
Perjalanan yg saya pikir lancar dari Bandung menuju Bandara Soetta ternyata berubah menjadi nightmare.
Jalur yang saya lalui macet panjang. Dimulai tepat pukul 15.00 WIB. Jalan sepanjang jalan tol Cipularang dari Bandung ke Jakarta, mulai dari Km 66 sudah mengalami macet panjang akibat ada Truk Fuso membawa kontainer yg terbalik.
Tidak hanya itu saja, jalan tol arah Jakarta -Cikampek juga mengalami kemacetan yg panjang. Saya mulai khawatir yg tak beraturan. Perjalananpun terus berlanjut dan yg membuat saya semakin berdebar-debar adalah ketika waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, macet ini tak berakhir.
Tujuh jam saya menghadapo macet yg tak berkesudahan itu. Apalagi di jalan tol Sedyatmo yg mengarah ke Bandara Soetta macet total. Kalaupun jalan merayap.
Kondisinya diperparah dengan kepadatan yg disebabkan tingginya volume kendaraan yg melewati arah tersebut. Hal itu mungkin terjadi karena esok hari (hari ini, 1 Juni 2018-pen) adalah long weekend alias libur panjang.
Benar saja rasa khawatir saya mulai tak berujung. Setiap saat tak henti melihat perputaran jarum jam di tangan. Dalam hati saya bertanya mungkinkah saya akan sampai tepat waktu di Terminal 3 Soetta?
Melihat macet parah itu, saya jadi stress. Hati dan pikiran saya benar2 kacau. ???.
Hati saya benar2 tidak tenang. Untuk mengusir kepanikan itu, Saya mulai membaca Yasin Online, hingga terus- menerus membaca surat Alfatiha ayat 5 tanpa putus.
Bantu Doa dan harus Yakin Semuanya Kehendak ALLAH SWT
Di tengah perasaan yg galau dan putus asa itu, saya teringat Pak Aqua yg biasa terbang dengan pesawat dan memiliki banyak teman petinggi Garuda Indonesia.
Saya kontak beliau untuk menginfokan kemacetan itu. Sambil berharap Pak Aqua mau membantu mengkomunikasikan posisi saya ke temannya di Garuda Indonesia sehingga saya tetap bisa terbang ke Padang.
Ke Pak Aqua yg rendah hati itu dengan perasaan yg gundah dan sedih, saya infokan bahwa mungkin saya akan ketinggalan pesawat, karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB waktu itu. Sementara terbang pukul 20.00. Jalan yang macet bak ular itu tidak akan mungkin membuat saya dalam 1 jam bisa sampai ke konter Garuda Indonesia tepat waktu.
Pak Aqua mengatakan membantu doa sambil berpesan apapun yg terjadi harus diyakini semuanya kehendak ALLAH SWT. Wajib diterima dengan penuh kesabaran.
Berdoa, Yahh… Perkataan pak Aqua memang betul, kekuatan doa mungkin adalah sesuatu pengharapan terakhir bagi saya yg sedang panik ini. Anjuran beliau untuk berdoa sebenarnya sudah saya lakukan sejak berada di jalur Cipularang yg macet di awal perjalanan.
Waktu berjalan terus. Pukul 19.40 WIB saya baru sampai di terminal 3 Bandara Soetta. Saya berlari kencang menuju konter check in karena 15 menit lg akan terbang.
Malangnya bagi saya, begitumenunjukkan E-tiketnya petugas bilang sudah close saya sudah tak bisa lagi terbang. Saya jelas melihat nama petugas tiketing itu tertulis EKI.
Eki katakan pada saya mohon maaf tidak bisa dan aturan sangat ketat di Garuda Indonesia. 20 orang dibelakang sayapun juga ditolak karena alasan yg sama.
Saya tak mau berpikir panjang lagi, dalam. Pikiran saya hanya ingat satu nama yakni Pak Aqua. ALLAH SWT pasti sayang pada saya, dan membantu saya berjuang untuk bisa terbang malam itu.
Bu Yanti Siregar, Mas Hendra, dan Mbak Vicky sangat Membantu
Tanpa pikir panjang lagi saya langsung telp Pak Aqua yg selama ini telah banyak memberikan kebaikan pada siapapun termasuk yg tidak beliau kenal. Pak Aqua mungkin akan menolong saya dan saya berharap telp saya akan direspon.
Ternyata benar, Pak Aqua merespon telp saya ketika saya katakan dengan panik bahwa saya tidak bisa terbang, saya sangat butuh pertolongan ‘sakti’ beliau. Pak Aqua cuma katakan mohon sabar dan mohon ijin saya akan bicara sama Senior Manager Garuda Indonesia Cengkareng Ibu Yanti Siregar. Dan hp pun ditutup.
Saya tak sabar menunggu dan dalam hati saya katakan tipis kemungkinan terbang ke Padang. Ngga akan bisa merayakan ulang tahun ke-7 anak saya Jasmine. Saya hanya pasrah dan berdiam diri saja.
Dalam hitungan detik hp saya berbunyi lagi. Saya tidak mengenal nomornya tapi saya jawab. Ternyata di seberang suara seorang perempuan yg memperkenalkan diri bernama Yanti. Saya langsung ingat kata Pak Aqua bahwa yg akan menelpon adalah Bu Yanti.
Dengan lembut Bu Yanti menyapa saya dan memperkenalkan dirinya serta menyuruh saya untuk pindah konter Premium Check in. Saya segera melaksanakan pesan Bu Yanti, sahabat Pak Aqua itu.
Ternyata di tempat tersebut sudah ada Mas Hendra dan Mbak Vicky yang dengan senyum ramah menunggu saya. Mereka memegang tiket saya dengan tempat duduk nomor 23B di GA-168.
Penumpang Terakhir Masuk Pesawat Garuda Indonesia
Mbak Vicky dengan sigap mengantarkan saya ke ke pintu 25. Saya adalah penumpang terakhir yg masuk ke pesawat itu. Begitu saya masuk pintunya langsung ditutup dan pesawatnya terbang menuju Padang.
ALLAHU AKBAR… Saya spechles tak bisa berkata apapun lagi. Air mata saya mulai menetes tak kuasa menahan haru…
ALLAH SWT telah menolong saya melalui ‘malaikat2’ tak bersayap yg berwujud manusia itu. Melalui pak Aqua saya dibantu oleh Bu Yanti kemudian Mas Hendra dan Mbak Vicky. Mereka adalah orang baik kiriman ALLAH SWT untuk membantu saya yang kesusahan ini di menit terakhir yg mustahil akan terbang ini. Ternyata ALLAH SWT kasih mukjizat untuk saya hingga bisa terbang pulang ke Padang tadi malam.
Saya katakan pada Pak Aqua terima kasih yg tak terhingga karena saya akhirnya bisa berangkat ke Padang. Pak Aqua jawab, “Alhamdulillah… Malam ini ALLAH SWT kembali menunjukkan kebesarannya. ALLAHU AKBAR… Hati2 ya ONA. Semoga selamat tiba di rumah. Selamat berkumpul dgn keluarga tercinta. Amin ya robbal aalamin. Makasih banyak ONA.??????”
Hikmah yang bisa saya petik dari pengalaman ini, Orang yang beriman dan percaya akan pertolongan ALLAH SWT, insya ALLAH orang itu mampu mengatasi semua masalahnya. Karena bersama ALLAH SWT tidak ada masalah yg tidak mungkin diselesaikanNYA. ALLAH SWT sudah menjanjikan dalam surat At Thalaq ayat 2-3 :
“…Barangsiapa bertakwa kepada ALLAH SWT niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada ALLAH SWT niscaya ALLAH SWT akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya ALLAH SWT melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya ALLAH SWT telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
ALLAH SWT telah memberikan pertolongannya pada saya melalui Pak Aqua. Beliau juga memberi semangat pada saya, bahwa kekuatan doa itu luar biasa. Dia juga mengatakan pada saya bahwa surat Yasin yang saya baca di awal ketika panik di jalan itulah yang telah membantu saya, ALLAH SWT mendengarkan dan langsung menjawab doa saya.
Pak Aqua juga dengan bijaksana menyebut, bahwa keyakinan pada ALLAH SWT itu sangat penting. Jika hati sudah fokus dan yakin pada kekuatan dan pertolongan ALLAH SWT maka ALLAH SWT akan memberikan pertolongan dari tempat yang tidak pernah disangka-sangka. ALLAH SWT akan mencukupkan semua hajat dan pertolonganNYA. Karena ALLAH SWT itu memang ada untuk kita.
Yahh… ALLAH SWT benar-benar memberikan pertolongan untuk hambaNYA yg kesulitan. Sayapun tak lupa mengucapkan terima kasih banyak ke Pak Aqua untuk semua pertolongannya. Semoga segala kebaikan Pak Aqua dibalas ALLAH SWT dengan triliunan kebaikan..Aminn Ya Rabbal Alaminnnnn…
Jangan lupa bahagia ?
Salam…?
Penulis adalah dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Andalas Padang.
Baca juga: Ia Sahabat yang Baik
The Power of SILATURAHIM ..
SILATURAHIMER Marketing ..
#10InspiratorKOMPASSNusantara