Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik

Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik
Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana

Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 15 November 2017 pukul 16.30, ” Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).

Dr. Aqua Dwipayana, menetap di Yogyakarta (Kompasser Yogyakarta), Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.

Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik

*Pengantar : Kalambangja Lanud Ngurah Rai Bali Mayor Muhajir Dwi Agung Nugroho langsung merespon tulisan berjudul Buah Silaturahim, Sudikno ke Yogyakarta Dapat Hadiah Umrah. Laki2 asal Brebes, Jawa Tengah tsb jadi teringat pengalamannya saat pertama kali ditawari ikut umrah gratis ke Tanah Suci bersama rombongan umrah The Power of Silaturahim. Hadiah itu buah dari aktivitasnya selama ini sbg pengurus Masjid  Hidayatulloh Komplek Lanud Ngurah Rai.
Berikut pengalamannya yg disampaikan dengan gaya bertutur._

Sangat bersyukur dan berbahagia sekali muadzin Masjid Nurul Iman Margorejo Indah Surabaya Pak Sudikno karena mendapat hadiah umrah dari Bapak Aqua Dwipayana. Beliau pasti sama sekali tidak menduga bakal mendapatkan itu. Sama halnya dengan yg saya rasakan tahun lalu.

Pada Jumat, 18 Shafar 1438 H/18 november 2016 lalu saat saya sedang dalam perjalanan mampir pulang ke rumah orangtua di Brebes, Jateng, setelah selesai tugas di Jakarta, komandan saya,  Kolonel Pnb Danet Hendriyanto (Danlanud Ngurah Rai Bali-pen) telp saya dan menanyakan apakah saya mau umrah?

“Pak Aqua berencana memberangkatkan kamu umrah dr hasil royalti penjualan buku super best seller berjudul The Power of Silaturahim: Rahasia Menjalin Komunikasi yg merupakan karya beliau,” ucap Pak Danet waktu itu.

Saat mendengar itu saya merasa antara percaya dan tidak. Kemudian komandan dengan bijak menyarankan saya untuk memikirkan dulu tawaran itu. Jika sudah ada jawabannya agar melapor ke beliau.

Orangtua dan Mertua Dukung Berangkat Umrah

Selesai bicara sama Pak Danet perasaan saya campur aduk. Saya nyaris menangis, terbayang dalam benak saya kalimat talbiyah: Labbaikallahumma labbaik… labbaikalaa syarikalakalabbaik…..?

Sesampainya di rumah orangtua, saya ceritakan tawaran umrah tsb. orangtua dan bulik pada dasarnya setuju dan bersyukur, sedangkn kakak saya memiliki pandangan lain. Kakak mengatakan akan lebih baik jika saya berangkat mandiri bersama keluarga.

Setibanya di rumah mertua, saya sampaikan juga berita tsb. Kedua  mertua dan saudara2 ipar mendukung dan menyerahkan sepenuhnya keputusan ke saya. Namun saya masih belum berani memutuskan.

Begitu tiba di Bali saya diskusi dengan istri tercinta. Dengan lembut istri mengatakan, “Diterima aja sayang, jika pemberian itu berupa barang silahkan ditolak. Ini kesempatan beribadah umrah yg tidak semua orang bisa ke sana. Bahkan yg memiliki harta banyak pun belum tentu mampu berangkat ke Tanah Suci.”

Hati saya mulai bertambah yakin untuk menerima hadiah ini. Paginya selesai sholat Subuh berjamaah di masjid komplek Lanud saya menemui seorang senior yg setahun sebelumnya pernah berangkat umrah untuk meminta nasihat beliau.

“Terima aja Dik, itu rejeki dari ALLAH SWT lewat tangan Pak Aqua Dwipayana. Jangan ragu dan segeralah menghadap Komandan,” ujar senior tsb.

Ke Tanah Suci Fokus Ibadah bukan untuk Mengumbar Syahwat

Hari itu jg Senin, 21 Shafar 1438 H/21 November 2016 M selepas Upacara Bendera, dengan langkah mantab saya menghadap Komandan Lanud Pak Danet untuk melaporkan kesiapan saya menerima hadiah terindah ini.

Alhamdulillah dalam persiapan pemberangkatan saya banyak dibantu oleh Ketua rombongan Bapak Nurcholis MA Basyari. Pada Minggu, 8 Januari 2017 bersama rombongan umrah The Power of Silaturahim saya berangkat ke Tanah Suci lewat Bandara Soekarno-Hatta

Awalnya sebagian besar anggota rombongan tidak saling mengenal. Belakangan kami semua sudah seperti saudara. Kami dapat berkomunikasi setiap saat karena terpaut dalam jalinan persaudaraan The Power of silaturahim.

Pengalaman menarik selama di Tanah Suci antara lain saya jadi banyak mengetahui keberagaman budaya, bahasa, dan tata cara ibadah dr saudara2 sesama muslim yg berasal dari berbagai negara.

Selain itu ada pengalaman yg sedikit konyol saya alami saat malam dr Masjidil Haram kembali ke hotel tempat menginap. Mata saya (sambil membatin) tertuju ke 2 orang wanita cantik yg duduk di tangga masuk hotel. Tanpa saya sadari kaki saya tersandung dan jatuh di depan mereka berdua.

Saya jadi teringat pesan beberapa teman bahwa saya ke Tanah Suci ini bukan untuk mengumbar syahwat namun buat fokus beribadah…????

>>>Dari Tanah Merah, Boven Diegul, Papua menjelang ke tempat2 sejarahnya bersama Kapolresnya Yohanes Afri Budi, saya ucapkan selamat menerima dan menyebarkan berbagai kebaikan pada sesama. Salam hormat buat keluarga ya. 16.30 15112017?<<<

Baca juga: Lelah dan Sibuk, Tetap Berbagi pada Ribuan Orang

The Power of SILATURAHIM!

by KOMPASS

One thought on “Nyaris Tak Percaya Berangkat Umrah, Terjatuh di Depan 2 Wanita Cantik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 Narasumber KONUS! CALL/WA 08557772226 (Idham Azhari, Co-founder KOMPASS Nusantara)

X
Call Now Button