Menjelang Berangkat Umrah Penderita Acrophobia Tidak Bisa Tidur
Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 3 November 2017, ” Menjelang Berangkat Umrah Penderita Acrophobia Tidak Bisa Tidur ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).
Dr. Aqua Dwipayana, menetap di Yogyakarta (Kompasser Yogyakarta), Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Menjelang Berangkat Umrah Penderita Acrophobia Tidak Bisa Tidur
*Belakangan Tidak Takut Naik Pesawat ke Berbagai Kota
Pengantar : setelah membaca semua tulisan tentang phobia ketinggian (acrophobia), seorang guru SD Islam Tabanan, Bali, Siti Hannah beberapa hari lalu terpanggil utk menceritakan pengalaman penyembuhan suaminya Bukhari dari penyakit phobia ketinggian. Pada 8 Januari 2017 lalu Bukhari ikut dalam rombongan umrah The Power of Silaturahim tahap I. Alhamdulillah perjalanannya Bali – Jakarta – Jeddah Pp naik pesawat lancar sekali. Berikut cerita pengalamannya yg disampaikan dgn gaya bertutur.
Assalamualaikum Wr… Wb… Sudah sampai di Bali Mas Aqua? Bagaimana kabar temannya selama dalam perjalanan dari Surabaya ke Bali? Aman kan Mas Aqua? Kalau sudah aman itu sudah merupakan obat yg mujarab buat yg sakit phobia ketinggian.
Suami saya awalnya seperti teman Mas Aqua itu. Tapi karena tuntutan kerja yg mengharuskannya utk berangkat ke luar kota naik pesawat maka mau tidak mau harus pakai moda transportasi itu. Malam harinya tidak bisa tidur, pikirannya sudah macam2, mukanya pucat, tapi kembali pada niatnya, “Kalau tidak bisa sekarang kapan lagi”.
Apalagi ketika akan berangkat umrah yg merupakan hadiah dari Mas Aqua. Malam harinya suami saya tidak bisa tidur, Tanya terus ke saya bisa tidak ya? Saya jawab dan berikan semangat, harus bisa! Kapan lagi bisa umrah dgn orang-orang hebat seperti ini.
Untungnya ketika berangkat umroh bareng rombongan The Power of Silaturahim tahap I ada Pak Muhajir yg menemani & menjaganya. Suami saya dijuluki ustadz jet lag, karena ketika shalat pasca naik pesawat seperti akan jatuh.
Alhamdulillah sekarang suami saya sudah terbiasa naik pesawat kalau dapat tugas ke luar kota untuk mengantarkan siswanya mengikuti lomba. Seperti baru-baru ini berangkat ke Aceh mendampingi murid2nya. Juga ada anak saya yg ikut lomba tsb.
Ini sebagian kecil cerita tentang phobia ketinggan suami saya. Intinya kesembuhannya itu tergantung dari keinginan yg kuat dari dirinya sendiri dan selalu memohon pada ALLAH SWT.
Selamat membantu setiap orang tanpa pamrih. Semoga semua niat baik Mas Aqua selalu dikabulkan oleh ALLAH SWT. Amin allahumma amin…
>>>Dari Bogor saya ucapkan selamat berbagi pengalaman ke sesama. Salam hormat buat keluarga ya. 12.00 03112017?<<<
Baca juga: Jatuh Hati pada Savero Karamiveta Dwipayana yang Tulus dan Bijaksana
The Power of SILATURAHIM!
by KOMPASS
Pingback: Ke Kupang Hanya Silaturahim... - KOMPASS.ID