Menjadi DRIVER atau PASSENGER

Menjadi DRIVER atau PASSENGER

Menjadi DRIVER atau PASSENGER

Program SMART Kompass – Nusantara

Berikut ini Sesi PENCERAHAN dan SHARING Program SMART KOMPASS Nusantara 24 April 2018 ”  Menjadi DRIVER atau PASSENGER“ bersama Bapak Nicholas Sunur.

Program SMART dengan topik : ” SELF DRIVING ” pada malam ini, Selasa 24 April 2018, Pukul 20.00 – 21.00, eksklusif hanya melalui WAG KOMPASS – Nusantara.

Menjadi DRIVER atau PASSENGER

Pencerahan dan Sharing SELF DRIVING

Pencerahan Bapak Nicholas Sunur

Selamat malam rekan Kompasser, selamat malam pak Idham, selamat malam Pak Yudi

Selamat Malam, saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya Nicholas Sunur, seorang suami dan juga seorang ayah dari 1 orang anak perempuan, pekerjaan wirausaha, sekarang sedang berbisnis Distribusi Fast Moving Consumer Goods (dipercaya untuk mendistribusikan produk Garudafood, biscuit UBM, Semen Gresik, Dst, untuk area Flores Timur NTT), sekarang juga merambah ke bisnis retail dengan membuka Supermarket di pulau Adonara Flores NTT, dan lagi belajar menjajaki gurihnya bisnis restoran.

Nah, sebelum memulai ada baiknya menjelaskan Sedikit mengenai program baru Kompass yang bernama S.M.A.R.T atau Semangat Membaca Artikel, program ini bertujuan untuk Merangsang kebiasaan membaca buku, yang kedua mengajak setiap member untuk sharing buku yang dibaca, rencananya pada program S.M.A.R.T ini bukan saya melulu yang akan sharing, melainkan akan digilir bergantian tiap bulan (suka rela).

Pencerahan Bapak Nicholas Sunur dengan Topik SELF DRIVING

karena rupanya berdasarkan pengamatan saya terlihat banyak banget member WAG ini yang doyan baca buku, seperti : Pak Idham yang pernah nyeletuk “Think and grow Rich nya Napoleon Hill”, misal lagi pak Liu Yin Pin yang pernah share tumpukan buku yand di dalam tumpukan buku tersebut ada bukunya “Robert Kiyosaki”, “Berani Gagal nya Billy” dan beberapa macam buku lain, ada lagi Bu Ellen yang sering sekali mempromokan Gerakan Baca Buku baik di status, dan di grup Wa, kemudian ada pak Norman yang waktu sesi sharing kemarin sempat berdiskusi soal buku “Think Fast and Slow” dan mungkin beberapa teman lain yang saya yakin pasti ada juga yang hobby baca buku.

Saya sendiri gemar membaca buku, dengan komitmen menghabiskan 10 – 12 buku dalam 1 bulan, dan saya yakin di grup ini pasti ada yang lebih gila lagi dalam membaca buku, dan tentu saja ongkos membaca ini sangatlah mahal karena kita tidak akan bisa selalu melulu pinjam teman atau saudara, bahkamn perpustakaan pun juga tidak lengkap, mangkanya saya merasa harus mensharingkan beberapa intisari dari buku yang saya baca agar saya tidak merasa rugi membeli buku, dengan begini 1 buku yang saya beli bisa dinikmatin banyak orang (hahaha).

Nah itu sekelas perkenalan saja (ya sama seperti 2 minggu lalu, saya jelaskan ulang, karena banyak kompasser baru nih hehehe).

Pencerahan dan Sharing Bapak Nicholas Sunur dengan Topik SELF DRIVING

Oke kita mulai sesi ya, sekali lg ini sifatnya sharing.. berdasarkan buku yg saya baca.. bukan original pemikiran saya.. mohon saya dimaafkan bila ada kekeliruan.

malam ini kita akan melakukan review sebuah buku karya Profesor Rhenald Kasali, saya adalah salah satu penggemar beliau, hampir semua buku beliau saya koleksi, buku pertama RK (Rhenald Kasali) yang saya baca adalah Rechange Your DNA waktu saya duduk di bangku SMP, saat itu saya tidak terlalu suka dengan gaya penulisan RK yang menurut saya terlalu “professor” (mungkin juga karena waktu itu kapasitas saya belum mumpuni untuk mengerti), tetapi saya jatuh cinta pada Tulisan RK sejak saya membaca buku yang berjudul Self Driving. Saya pun juga sempat meminta tanda tangan beliau untuk buku ini.

SELF DRIVING

"<yoastmark

Buku Self Driving
Gagasan utama :
Mengapa semua pemimpin di dunia ini saat ini berbicara tentang perubahan. Dan mengapa bangsa kita mengalami kesulitan beradaptasi bahkan menyangkal dan kemudian menolak perubahan (termasuk juga bangsa lain mengalami hal serupa?), untuk menjawab pertanyaan tersebut kita akan memulai dahulu dengan beberapa pembelajaran dari beberapa tokoh.

Kita mengetahui dalam sejarah salah satu kerajaan penting di Nusantara adalah kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini sempat pindah karena Merapi meletus, dari posisi di Jawa Tangah berpindah ke Jawa Timur. Dan Kemudian kerajaan ini berkembang justru sangat pesat di zaman raja Erlangga yang sangat terkenal.

Pencerahan dan Sharing Bapak Nicholas Sunur dengan Topik SELF DRIVING Karya Renald Kasali

Nama Erlangga seperti kita ketahui diabadikan menjadi nama sebuah universitas terkanal di Jawa Timur. Di jaman Erlangga kita menyaksikan kemajuan yang pesat di dalam dunia kebudayaan. Tetapi kita juga tau kerajaan Mataram Kuno juga berakhir di era zaman Erlangga.

Demikian juga Kita juga mengetahui ada kerajaan lagi yang juga begitu terkenal di Indonesia yang namanya kerajaan Sriwijaya,

kerajaan Sriwijaya yang mengalami kemajuan yang begitu pesat. Menjadi pusat perdagangan di Asia. Memiliki wilayah kekuasaanya yang sangat luas. Bahkan mereka sempat berdagang dengan China. Tetapi entah mengapa baik Airlangga dan Sriwijaya memiliki kesamaan yaitu hancur justru dimasa kejayaannya

Kurva S

Inilah yang dinamakan Sigmoid Curve. Atau kurva yang berbentuk huruf “S”.

Bentuknya seperti huruf “S” tertidur yang awalnya mengalami kenaikan tetapi kemudian mencapai puncaknya dan terakhir kemudian turun ke bawah. Sampai kemudian ada orang yang berani dan mau melakukan perubahan. Apakah perubahan itu pada saat sedang naik, atau perubahan sedang mengalami titik yang paling berat ketika yang disebut titik krisis.

Beberapa hal yang mendasar adalah ada “perasaan terlena”, oleh karena itu Mengubah cara berpikir adalah peranan penting dari para pemimpin.

Beberapa istilah lain.. comfort zone, karena sudah jd market leader.. atau top brand dan sebagainya

Pencerahan dan Sharing Bapak Nicholas Sunur Kompasser Surabaya

Charles Maurice de Talleyrand mengatakan bahwa 100 kambing dipimpin oleh seekor singa akan jauh lebih berbahaya ketimbang 100 ekor singa yang dipimpin seekor kambing. Bahkan Napoleon dulu pernah mengatakan, “Aku tidak takut, pasukanku tidak takut berhadapan dengan 1.000 ekor singa sepanjang mereka dipimpin oleh seekor kambing.”

Yang dimaksud disini “pemimpin adalah pemeran terpenting dari sebuah perubahan”

Tulisan ini juga di kutip dari buku Rhenald Kasali lain yang berjudul Agility -Bukan singa yang mengembik

Saya rekomendasikan membaca juga buku ini bagi yg ingin bergerak secara cepat.. contoh tokohnya Jusuf Kalla ketika mambangun bandara

Tapi pertanyaanya adalah apakah anda seorang driver (pengendara) atau passenger (penumpang)?

Komentar Kompasser Muhammad Idham Azhari

Nahh ini yang menarik Pak Nicho ??

Tanggapan Narasumber Nicholas Sunur

Yes pak.. i know you are great driver

Bedanya apa sih? Antara driver dan passenger?

Komentar lanjutan Kompasser Muhammad Idham Azhari

You are THE GREAT ONE Pak ???

Driver yang mengendalikan , passenger leha2 aja kadang merintah driver juga, tergantung sikon Pak ??

Tanggapan Lanjutan Narasumber Nicholas Sunur

Nah ini bener…

Tentu saja kita sekarang sedang menjalankan kedua peran tersebut atau pasti pernah berada diposisi driver ataupun di posisi passenger, kita tidak selamanya jadi driver dan tidak selamanya jadi passenger,

Pencerahan Narasumber Nicholas Sunur Berlanjut

penumpang boleh tidak tau tujuan, tetapi apakah boleh seorang driver tidau tau tujuan? Jawabannya tentu saja tidak boleh, seorang driver harus tau tujuan dari sebuah perjalanan

penumpang tidak wajib merawat kendaraan, tetapi apakah boleh seorang driver tidak merawat kendaraan? Tentu saja tidak boleh, seorang driver harus bisa merawat kendaraan, mengisi kendaraan dengan bahan bakar yang paliing sesuai dengan kendaraan, melakukan pemeriksaan berkala dan segala macamnya.

Penumpang boleh tertidur, tetapi bolehkan seorang driver tertidur?, tentu saja tidak boleh seorang driver harus tetap terjaga, dan ketika sedang beristirahat, seorang driver harus tetlebih dahulu semua penumpangnya aman dan selamat.

Yuk baca dahulu

Pencerahan Narasumber Nicholas Sunur Semakin Menarik

Ketika kita menjadi driver tentu saja kita menemukan banyak sekali tipe passenger, ada dua tipe yaitu good passenger dan bad passenger, yang dimaksud dengan good passenger adalah penumpang yang mudah diarahkan, mau diajak bekerja sama, mau membantu kita untuk melakukan perubahan, sedangkan bad passenger adalah mereka yang sangat susah diajak komunikasi, tidak jelas maunya apa, tentu saja di team kita pun pasti ada kedua tipe penumpang tersebut, yang celaka adalah ketika kita tidak mengetahui mengetahui di team kita ada bad passenger dan kita terpeleset memberikan sebuah posisi strategis untuk memimpin sebuah team, seorang bad passenger tersebut bisa menjelma menjadi bad driver, yaitu seorang provokator ulung yang siap memimpin gerbong team kita ke jurang kehancuran.

Jika sekarang kita berada di posisi passenger, percayalah bahwa suatu saat kita akan menjadi seorang driver, baik dalam keluarga kita harus menjadi imam bagi keluarga kita, menjadi panutan bagi anak kita. Ataupun dikantor mungkin suatu ketika pemimpin perusahaan kita menunjuk kita menjadi seorang pemimpin team, pastikan terlebih dahulu bahwa kita sudah menjadi Good Driver yang memimpin perubahan sebelum perubahan itu harus dilakukan, perubahan yang paling baik adalah ketika kita memaksa diri untuk berubah padahal ketika kita sedang berada dalam posisi paling puncak sekalipun, jangan seperti nokia terlambat untuk berubah.

Perubahan Kecil dengan INISIATIF

Kita semua bisa menjadi seorang driver, dengan berani melakukan perubahan kecil dalam hidup kita, mulailah dengan memberikan ide dan inisiatif ke lingkungan terdekat kita, ajukan diri ke komunitas. Tetapi mulailah terlebih dahulu dengan self driving, pengendalian diri.

Inisiatif2 itulah yg menyebabkan Indonesia ini bisa menang melawan penjajahan..

Keberanian dari orang yang menular ke orang lain.. yg menular terus menerus..

Contoh saja kalau Ibu Kartini tidak berani mendombrak pakem?

Tidak akan ada hari Kartini ?

Now, are you a driver or a passenger?

Thanks saudara saudari ku, atas waktu dan kesempatan yang diberikan

Ayo yang mau sharing buku yang dibaca, boleh ajukan diri ke Pak Idham dan Pak Yudi.. demi perubahan bangsa ini kita mulai dari komunitas kita tercinta

Komentar Kompasser Liu Yun Pin

Xie xie..Pu khe Chi ???

Komentar Kompasser Yudi Ananta – Founder Kompass Nusantara

Siap Pak Nicho rupanya kedepan giliran Pak Yun Pin yang akan sharing…?

Pertanyaan #1 dari Kompasser Muhammad Idham Azhari

Pertanyaan #1 Pak Nicho: pada dasarnya perubahan harus dilakukan ya Pak, walaupun kecil atau dalam kondisi apapun ?

Jawaban #1 dari Narasumber Nicholas Sunur

Ya pak.. jadi sebenarnya tidak ada istilah kita sedang berada dalam comfort zone pak.. kita sendiri yg harus berada dalam posisi berubah senantiasa… contoh saja kompass.. tidak perlu menunggu sudah bikin badan hukum.. itu upaya kompass selalu bergerak dan terus bergerak.. tanpa perlu melihat papan skor

Pertanyaan #2 dari Kompasser Arso

Maaf Bpk. Nicho, mhn sedikit digambarkan ttg self driving /pengendalian diri ?

Jawaban #2 dari Narasumber Nicholas Sumur

Nah ketahuan kalau materinya sebenarnya belum selesai hehehe.. karena saya berusaha merangkum bukunya dalam sesingkat2nya.. itu aja uda 3 halaman word..

Pada dasarnya banyak sekali definisi pengendalian diri

Tetapi berdasarkan buku RK

Dijelaskan bahwa pengendalian diri berarti sikap dalam memandang sebuah masalah atau situasi

Di Indonesia ada budaya.. begitu bayi brojol.. langsung di bedong ibarat lemper (maaf ya bahasa kalau agak kasar, saya cuma berusaha menjelaskan dengan bahasa extreem)

Ketika kita membawa bayi yang di bedong ini keluar negeri.. negara maju.. budaya ini akan dianggap penyiksaan terhadap bayi.. artinya budaya kita ini membiasakan anak2 kita semua uda ready.. uda siap.. blm lagi pakai mbak sus.. yang senantiasa ada di sebelah bayi kita..

Generasi kita ini tidak akan siap dengan perubahan.. banyak contohnya

Dan mudah sekali ter provokasi, kenapa karena uda cepak semua.. kita diseragamkan dari kita playgrup, tk, sd, smp, sma.. kita dididik untuk nurut.. padahal itu budaya dari jaman industry

Nah kita harus menyiapkan generasi kita agar jd pengendali diri.. suruh pilih sekolah sendiri (tentu saja jika sudah punya kemampuan memilih)

Biarkan bermain kotor2an.. bermain itu kotor

Itulah pengendalian diri.. kita dikendalikan oleh diri sendiri bukan orang lain

Matur Nuwun

Tanggapan #2 dari Kompasser Arso

Mantap Bpk. Nicho ???
Berarti self driving ini hampir sama dgn kemampuan kita menyesuaikan situasi dan kondisi di sekitar kita ya pak?

Terima kasih Pak Nicho atas pencerahannya yg bg saya trmsk baru ???

Sukses selalu buat jenengan ?

Tanggapan lanjutan #2 dari Narasumber Nicholas Sunur

Ya pak berbagai macam definisi.. tergantung nilai2 yang di anut masing2 pribadi.. agar jangan mudah terpengaruh, untuk mengetahui pengaruh baik ataupun pengaruh buruk tergantung nilai hidup masing2

Maaf kalau ada salah2 kata ya pak.. saya juga dalam proses belajar

Baca juga: Personalitas DJITU KWADRAT

#YudiAnanta
#AgungDharmono
#MuhammadIdhamAzhari
#NicholasSunur

#KOMPASSNusantara
#ThePowerOfSILATURAHIM
#SilaturahimMARKETING
#SilaturahimerMARKETING
#HariSALESDunia
#HariSALESSedunia
#WorldSalesDay

by KOMPASS – Nusantara

One thought on “Menjadi DRIVER atau PASSENGER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 Narasumber KONUS! CALL/WA 08557772226 (Idham Azhari, Co-founder KOMPASS Nusantara)

X
Call Now Button