Karya pada Sesama yang Utama Dalam Kehidupan

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 20 Oktober 2017 pukul 16.00, ”Karya pada Sesama yang Utama Dalam Kehidupan ” melalui WAG KOMPASS (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Sumenep).
Dr. Aqua Dwipayana, menetap di Yogyakarta (Kompasser Yogyakarta), Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Karya pada Sesama yang Utama Dalam Kehidupan
*Diutus Semesta untuk Bicara dengan Hatinya
Pengantar : salah seorang wartawan senior harian Kompas Hariadi Saptono yg merupakan teman lama saya Kamis pagi kemarin langsung merespon tulisan berjudul Bersama BNI Seoul Sharing Komunikasi dan Motivasi Tiga Sesi dengan Ratusan Orang di Korsel. Beliau yg pernah jadi redaktur beberapa rubrik harian terbesar itu termasuk rubrik Humaniora sgt tersentuh & mendukung sekali semua aktivitas saya yg terkait dgn banyak orang. Berikut komentarnya yg disampaikan dgn gaya bertutur.
Toooppp sekaleee Dr Aqua Dwipayana… Semoga selalu diridhoi ALLAH SWT, bermutu dan bermakna utk semesta.
Tiada tanding. Tiada tara… Sebab sumbernya hati dan jiwa pemberi dan kasih nan cintaaaaa… Doaku selalu buat Mas Aqua.
Rumah gadang nun jauh di awan bakal sepi. Tapi putra2 rumah gadang tumbuh bersemi menyemai nalar tangkas dan hati nan suci. Jadi apalagi yg dicari. Sebab usia tiada terterka. Karenanya sembah dan sujud hambaNya melalui karya pd sesama itulah yg utama. Pergilah mengembara putra mamanda. Tiada air mata kauperlukan dari bundamu. Itu kira2 doa bundamu Broo Aqua…
Saya sampe terharu, kok putra Rumah Gadang satu ini benar2 diutus semesta utk bicara dgn hatinya. Cuma dng hati dan jiwa sosial yg pemberi suci melulu. Itu wahyu. Itu kebatinan kelas satu. Bukan KW. Itu inti beragama dan bertaqwa menurut saya.
Dari Korea oleh2i saya rasa syukur dan rasa bahagia Anda Bro Aqua… Itu memperpanjang niat2 dan motif2 ketulusan serta pencerahan utk kawan dan handai taulan.
Catatat : Hariadi yg sgt filosofis tadi pagi sebelum saya dan rombongan S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung ke Sungkyun Kwan University Seoul, Korea Selatan mengirimkan catatan tentang Ken Arok dan Trilogi Empu Gandring. Menurutnya Ken Arok berkuasa krn 4 kaki landasan. Empu Gandring musnah disebabkan triloginya yg payah.
>>>Dari BNI Seoul menjelang sharing Komunikasi dan Motivasi dgn para mahasiswa & masyarakat Indonesia di KBRI Korea Selatan saya ucapkan selamat memberikan sumbangsih nyata utk bangsa dan negara. Salam hormat buat keluarga ya. 16.00 20102017?<<<
Baca juga: Demi Bangsa & Negara, BNI Mengibarkan Tinggi-Tinggi Merah Putih di Korsel
by KOMPASS
Pingback: Selamat Jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana... - KOMPASS.ID