Jadilah Pemimpin yang Disegani, bukan Ditakuti
Wejangan SILATURAHIM Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 6 Februari 2019, ” Jadilah Pemimpin yang Disegani, bukan Ditakuti ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara.
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Bogor, 10 Inspirator KOMPASS – Nusantara, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Jadilah Pemimpin yang Disegani, bukan Ditakuti
Jadilah Pemimpin yang Disegani, bukan Ditakuti
Kasihan Bapak itu. Di depan dia semua bawahannya patuh dan terkesan mengikuti perintahnya, namun di belakangnya seluruh orang membicarakannya secara negatif bahkan mencibir. Jajarannya bersikap seperti itu karena sifatnya sok kuasa, arogan, sombong, dan tidak menghargai orang lain terutama para anak buahnya. Jadi kami bawahannya takut, bukan karena segan sama dia. Kalau sudah tidak memimpin lagi pasti pada cuek dan tidak menghargai Bapak tersebut.
Ungkap beberapa teman senada tentang atasannya saat menyampaikan curahan hati (curhat) mereka ke saya. Akibatnya mereka kerjanya dalam tekanan dan tidak ikhlas. Kerugiannya luar biasa, tidak hanya perusahaan, tetapi juga seluruh pegawai baik atasan maupun bawahannya.
Saya yg menyimak semua info yg disampaikan tersebut sangat prihatin. Ketika mereka curhat, saya membayangkan betapa tidak nyamannya bekerja dengan pimpinan yg seperti itu. Dapat dipastikan kinerja perusahaannya ngga akan maksimal karena suasana di internal kurang kondusif.
Dengan kondisi seperti itu – pimpinannya tidak mengubah perilaku negatifnya – saya yakin dia tidak akan lama memimpin di perusahaan tersebut. Hanya masalah waktu semua hal yg kurang bagus itu infonya akan sampai ke pemegang saham. Seiring itu, karena tidak mencapai target maka pemimpinnya pasti diganti.
Tetap Berprestasi agar tidak Diberi Sanksi
Ke teman2 yg curhat saya sarankan agar sabar dan tetap semangat menuntaskan seluruh pekerjaannya. Tunjukkan prestasi masing2 sehingga tidak ada celah bagi atasannya untuk menegur dan memberi sanksi.
Di samping itu tetap dengan khusu’ mendoakan atasannya agar berubah jadi baik. Jangan berdoa sebaliknya. Harus diyakini bahwa kekuatan doa sangat dahsyat apalagi jika dilakukan banyak orang.
Perilaku seperti itu jauh lebih baik daripada turut larut dalam suasana kesedihan di kantornya. Selain tetap mempertahankan kinerja bahkan meningkatkannya, sikap negatif atasannya agar dijadikan motivasi yg kuat untuk berprestasi.
Pemimpin seperti itu – sok kuasa, arogan, sombong, dan tidak menghargai orang lain terutama para anak buahnya – pantas dikasihani. Dia pada dasarnya telah gagal memimpin karena komunikasinya buruk sekali.
Pemimpin agar Introspeksi Diri
Paling mendasar sebagai pemimpin, dia ngga memiliki kemampuan memimpin karena perilakunya sama sekali tidak menunjukkan keteladannya. Akibatnya para bawahannya merasa tertekan dengan sikapnya tersebut.
Padahal setiap pemimpin di manapun berada harus selalu jadi teladan. Itu seperti nasihat yg sejak puluhan tahun lalu disampaikan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara dan masih relevan sampai saat ini. Pesannya itu adalah Tut wuri handayani, Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso.
Kepada para pemimpin agar instrospeksi diri. Berusahalah untuk menjadi atasan yg disegani bukan ditakuti. Dengan begitu di manapun berada selalu disayang dan dekat dengan seluruh bawahannya.
Ingat, selain di dunia, kelak di akhirat semua pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya oleh Sang Pencipta. Jika tidak amanah saat memimpin apalagi bersikap dzolim pasti akan mendapat balasan yg setimpal.
Semoga ke depan semakin sedikit pemimpin yg ditakuti sehingga semua pegawai merasa nyaman dan sungguh2 dalam bekerja. Aamiin ya robbal aalamiin…
catatan : terima kasih ke teman2 yg telah curhat sehingga menginspirasi tulisan ini. Saya menulisnya di ketinggian 34 ribu kaki di atas permukaan laut di dalam pesawat Garuda Indonesia GA 308 dalam penerbangan dari Jakarta ke Surabaya.
>>>Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo dan persiapan silaturahim ke banyak teman, saya ucapkan selamat berusaha menjadi pemimpin yg amanah. Salam hormat buat keluarga ya. 10.30 06022019?<<<
Baca juga: Pemimpin harus Berkarakter, tidak Cukup hanya Baik
The Power of SILATURAHIM ..
SILATURAHIMER Marketing …
#AquaDwipayana
#KOMPASSNusantara
#10InspiratorKOMPASSNusantara
#10InspiratorKONUS