Gagal Paham terhadap Teman yang Bersahaja dan Rendah Hati

Wejangan SILATURAHIM Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 21 Oktober 2018, ” Gagal Paham terhadap Teman yang Bersahaja dan Rendah Hati ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Bogor, 10 Inspirator KOMPASS – Nusantara, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Gagal Paham terhadap Teman yang Bersahaja dan Rendah Hati

Pengantar : sejak tadi pagi sampai sore ini waktu Bern, Swiss, atau malam waktu Jakarta, ratusan kawan memberikan dukungan positif atas tulisan yg berjudul Buat Grup WA Baru, Terharu dengan Solidaritas Teman-Teman. Sementara sudah puluhan orang bergabung di Grup WA baru dan meninggalkan Grup WA lama karena tidak dapat menerima perlakuan semena2 yg mengeluarkan saya dari Grup. Berikut komentar wartawan senior Andrek Prana yg juga tergabung dalam Grup WA tsb. Beliau menuturkannya dari Batu, Jatim.
Sebagai mantan wartawan harian umum Suara Indonesia (SI), saya dimasukkan teman2 sebagai anggota Grup WA Nawak Lawas SI. meski tidak pernah aktif komentar, tapi saya selalu mengikuti share teman2 lama. Ya buat nostalgia, mengingat persaudaraan masa jadi karyawan SI.
Banyak video, foto, artikel atau komentar yg menarik termasuk tulisan dari Mas Aqua Dwipayana, mantan wartawan SI yg sekarang terkenal sebagai pakar Komunikasi dan motivator ulung ini. Saya selalu membaca tuntas tulisan2 beliau.
Bukan saja karena artikelnya menarik untuk dibaca, tetapi paling utama apa yg ditulis berdasarkan praktik kehidupan sehari-hari yg dilakukannya. Jarang saya menemukan tulisan yg berdasarkan aplikasi di lapangan. Sehingga banyak pelajaran dan pengalaman berharga yg saya dapatkan dari tulisan2nya itu.
Selama ini Mas Aqua menulis apa adanya, sesuai dengan kegiatan yg dilaksanakannya. Sharing komunikasi dan silaturahim yg konsisten dilaksanakannya sejak puluhan tahun lalu. Bukan sekedar sharing, tapi biasanya ditindaklanjuti silaturahim yg terus-menerus dengan berbagai kalangan termasuk para orangtua dan anak2 temannya.
Saya yakin banyak orang yg bersikap sama dengan saya yakni senang membaca tulisan2nya. Banyak pengetahuan dan pengalaman yg diperoleh.
Baca juga: Singgah Sebentar di Bali, Banyak Beri Berkah ke Sesama
Berakibat Cerai-Berai Nawak Lawas SI
Saya sangat kaget ketika Sabtu sore, 20 Oktober 2018 nama Mas Aqua dikeluarkan dari Grup Nawak Lawas SI. Saat itu saya ingin segera komentar di Grup, tapi saya sadar selama ini tidak aktif di Grup itu.
Saya yakin banget anggota Grup tersebut banyak yg kaget dan menahan diri. Tapi rupanya ada yg nggak sabar. Ada yg tanya kenapa Mas Aqua dikeluarkan dari Grup termasuk Mbak Ira, istri wartawan senior almarhum Pak Djupri. Namun tidak ada yg menjawab termasuk orang yg mengeluarkan itu.
Mbak Ira akhirnya dengan tegas memutuskan langsung keluar dari Grup itu. Dan, diikuti teman2 yg lain yg membuat Grup baru. Jumlahnya sampai sekarang sudah mencapai puluhan orang.
Saya sendiri merasa heran dan jengkel, melihat masih ada teman Nawak Lawas SI yg menurut saya tega sekali mengeluarkan teman, sahabat, saudaranya dari Grup tanpa ada salah secuilpun. Saya nggak ngerti apa yg ada di pikirannya.
Mudah2an ALLAH SWT memberikan karunia dan hidayah kepadanya. Sehingga sadar akan kekeliruannya yg sangat fatal tersebut. Berakibat cerai-berai Nawak Lawas SI yg ingin berbagi kasih sayang dan pengalaman serta saling menghibur di hari tua.
Bagi saya figur Mas Aqua adalah orang yg bersahaja, rendah hati, dan sangat peduli kepada semua temannya. Begitu juga tulisan2nya, isinya apa adanya, mencerahkan, dan ngajak teman2nya untuk selalu berbuat kebaikan termasuk silaturahim tanpa pamrih ke sesama.
Semoga Mas Aqua memaafkan teman yg telah khilaf itu, karena gagal paham terhadap figur dari seorang Aqua Dwipayana. Aamiin ya robbal aalamiin.
Salam dari kota Batu…
>>>Dari Bern, Swiss, menjelang memenuhi jamuan makan malam Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Prof. Muliaman Darmasyah Hadad di Wisma Duta, saya ucapkan selamat memaafkan teman yg khilaf. Salam hormat buat keluarga ya. 18.00 21102018?<<<
Baca juga: Tidak Pamrih Mensinergikan Tanpa Beban
The Power of SILATURAHIM ..
SILATURAHIMER Marketing …
#AquaDwipayana
#KOMPASSNusantara
#10InspiratorKOMPASSNusantara
#10InspiratorKONUS