Ero yang Menghayati dan Mempraktikkan Ilmu Komunikasi

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 1 April 2018 pukul 23.15, ” Ero yang Menghayati dan Mempraktikkan Ilmu Komunikasi ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Ero yang Menghayati dan Mempraktikkan Ilmu Komunikasi
Oleh Irham Thoriq
Saya pernah melihat sebuah video bagus. Inti video itu kebaikan seseorang selalu menular. Aura positif berupa senyum, bahagia, dan optimisme, akan menular ke orang sekitar kita. Begitu juga dengan aura negatif seperti sedih, marah, kecewa, dan pesimisme, juga sama-sama menular.
Video itu, satu dari banyak video bagus yang saya tonton di whatsApp. Saya memang suka melihat video inspiratif, yang berseliweran di whatsApp. Jika video itu bagus, saya share ke grup-grup lain.
Sebagaimana yang ada di video itu, kebaikan yang dilakukan oleh Pak Aqua Dwipayana selama ini, rupanya menular. Tak hanya ke ribuan orang yang sering dia datangi, dan dia kirim tulisan setiap hari, tapi juga menular ke orang terdekatnya yakni istri dan dua orang anaknya. Khusus untuk anaknya, saya baru bertemu dengan si bungsu, Savero Karamiveta Dwipayana.
Pria yang akrab disapa Ero ini ikut menjemput saya saat saya berlibur ke Yogyakarta. Ketika itu, hari terakhir di tahun 2017. Dengan Pak Aqua, ero jemput saya di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul tiga dini hari.
Saya melihat ada ketulusan yang terpancar dari Ero, padahal saya dan pak Aqua baru kenal via whatsApp. Ero sangat rendah hati, dan begitu cekatan dalam melayani. “Saat saya bilang ada Mas Thoriq yang mau datang, Ero bilang, ya kita jemput aja Pak,” kata Pak Aqua menirukan ucapan Ero.
Dari Pak Aqua, saya menjadi tahu kalau Ero sudah menganggap teman-teman Bapaknya sebagai keluarga sendiri. Dia begitu ikhlas melayani tamu yang datang, kapan saja dan di mana saja. “Ero bingung banget kalau ada tamu, tidak dapat penginapan, pasti dia mencari sampai ketemu,” imbuhnya.
Kemudian saya tahu kalau penginapan yang disediakan oleh Pak Aqua kepada saya dan rombongan, adalah Ero yang mencari. Tak hanya penginapan, Ero juga mencarikan tambahan menu makan malam. “Saya order gojek, tidak ada yang menerima,” katanya. “Iya gojek mungkin sedang tahun baruan, gojek juga manusia,” timpal Pak Aqua. Kami yang sedang makan waktu itu, lalu terkekeh.
Tetaplah Bersemangat Menyebar Kebaikan
Cukup pelayanan Ero? ternyata belum. Saat kami mau pulang ke Malang, sopir yang mengantarkan kami berhenti di jalan. Tidak menunggu lama, Ero datang. Dia memberi kami oleh-oleh Pia Mangkok. Kemudian, Pia Mangkok itu kami bagi ke teman-teman, dan rekan kerja di kantor. Bermanfaat sekali.
Dari rentetan sikap baik Ero itu, saya menyimpulkan kalau Ero sedang menghayati dan mempraktikkan Ilmu Komunikasi yang dia dalami di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung. Berkomunikasi, sebagaimana kata Pak Aqua yang doktor Ilmu Komunikasi, harus dengan jiwa dan hati yang bersih. Dengan demikian, lawan bicara kita menjadi nyaman dan merasa dimanusiakan.
Tak hanya itu, komunikasi sejatinya adalah menolong orang lain. Jika kita berkomunikasi, maka kita menjadi tahu masalah seseorang, dari situlah kita menolongnya. Karena dalam komunikasi utamanya adalah memberi, tidak hanya menerima. Dengan begitu maka memberi manfaat yang besar pada sesama.
Demikian kesan saya pada Ero, yang dengan baik dan konsisten – selalu menggunakan hati yang bersih dan pikiran yang jernih – menulari kebaikan Bapaknya. Maju terus Ero. Tetaplah bersemangat menyebar kebaikan sebagaimana yang selama ini telah dilakukan Pak Aqua tanpa pamrih ke banyak orang. Amin ya robbal aalamin…
Penulis adalah Koordinator Liputan harian Jawa Pos Radar Malang.
Baca juga: Danseskoal Laksda TNI Sulistiyanto Tawarkan Bantuan ke Rombongan Umroh The Power of Silaturahim II
The Power of SILATURAHIM!
Pingback: Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak Bangsa - KOMPASS.ID