Diserang di Grup WA, Tidak Dendam Malah Berikan Bantuan

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana
Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 18 Juni 2018, ” Diserang di Grup WA, Tidak Dendam Malah Berikan Bantuan ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, 10 Inspirator KOMPASS – Nusantara, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Diserang di Grup WA, Tidak Dendam Malah Berikan Bantuan

‘Diserang’ di Grup WA, Tidak Dendam Malah Berikan Bantuan
Pengantar : salah seorang wartawan senior di Jakarta yg pernah lama kerja di harian Jawa Pos Bambang Indra Kusumawanto tergelitik membaca tulisan berjudul Saat TUHAN Menguji, Tidak Dendam sama yang pernah Menyakiti. Jumat malam tadi, 17 Juni 2018, BIK, panggilan akrabnya langsung merespon tulisan tersebut. Berikut komentarnya yg disampaikan secara bertutur.
Dulu ketika Mas Aqua pertama kali bergabung di Grup WA Cowas JP – kumpulan para pensiunan harian Jawa Pos – dan mengaku pernah kerja di di Jawa Pos, sayalah orang yg dengan keras menyanggahnya. Bahwa dia tidak pernah kerja di Jawa Pos tetapi di anak perusahan Jawa Pos yakni harian Suara Indonesia.
Belakangan saya baru tahu bahwa Mas Aqua pada 1990 pernah kerja di harian Jawa Pos Biro Malang. Waktu itu bos besar harian Jawa Pos Pak Dahlan Iskan langsung yg meminta Mas Aqua gabung di koran itu.
Dia rencananya menggantikan Widodo Irianto, salah seorang wartawan Jawa Pos Biro Malang yg akan dipromosikan jadi Kepala Biro Jawa Pos di Bojonegoro. Belakangan Widodo tidak jadi pindah ke Bojonegoro dan Mas Aqua tetap di Jawa Pos.
Ketika itu di Grup Cowas JP jadi ramai. Tidak hanya saya, ada juga teman lain yg sependapat dengan sanggahan saya.
Saat itu saya amati Mas Aqua tenang2 saja. Tidak bereaksi apa2. Justru beberapa orang yg tahu tentang dia di Jawa Pos termasuk Ketua Dewan Pengawas Cowas JP Bapak Koesnan Soekandar yg akrab dipanggil Hendral memberikan klarifikasi tentang keberadaan Mas Aqua di Jawa Pos.
Dijelaskan bahwa Mas Aqua pernah bertugas di Jawa Pos Biro Malang. Kode tulisannya DWI.
Menjenguk ke Sidoarjo saat Sakit Parah
Seharusnya Mas Aqua sakit hati dan dendam pada Saya. Apalagi waktu itu saya yg paling keras dan vokal mempertanyakan kebenaran keberadannya di Jawa Pos. Tetapi sebaliknya, dia tetap respek pada saya dan bahkan dengan cepatnya menawarkan bantuan ketika Saya hendak ke Batam untuk sebuah keperluan.
Malah saat saya mengalami sakit parah, beberapa bulan setelah itu, Mas Aqua ditemani Wakil Ketua Cowas JP Mas Suhu, panggilan akrab Mas Slamet Oerip Prihadi secara khusus menjenguk saya di rumah Sidoarjo.
Ketika ketemu selain memberikan bantuan sejumlah uang, dia kasih saya buku karyanya yg super best seller berjudul The Power of Silaturahim : Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi dan buku best seller tulisan teman saya Erwan Widyarto yg berjudul Produktif Sampai Mati.
Jujur saya heran bahwa dia tidak dendam sama sekali ke saya. Pada level ini, Mas Aqua seperti sudah menyelami, menghayati, dan mempraktikkan hadist nabi Muhammad SAW di bawah ini.
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
MEMBERI DAN MEMINTA MAAF
حدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة وابن حجر. قالوا: حدثنا إسماعيل (وهو ابن جعفر) عن العلاء، عن أبيه، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا. وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ ِللهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ”.
HR Muslim 2588
Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, beliau bersabda: Sedekah tidak mengurangi harta dan karena suka memberi maaf, Allah akan menambah kemuliaan seseorang dan seorang yang merendahkan diri kepada Allah akan ditinggikan derajatnya oleh Allah.
Maaf, adalah kata yg mudah diucapkan namun susah untuk dilakukan. Berbagai alasan sukar meminta maaf atau memberi maaf. Akan lebih sulit bila orang yg dimintai maaf lebih muda, lebih miskin, atau status jabatannya lebih rendah. Orang yg terhalang untuk bermaaf-maafan telah terkategorikan keras hati, bahkan mengidap penyakit hati.
Surat Al-Baqarah ayat 67-74 menggambarkan kondisi penyakit tersebut ketika mengisahkan tentang Bani Israil. Mereka dilukiskan sebagai orang-orang yg sulit menerima kebenaran meskipun bukti nyata telah hadir di depan mata. Hati mereka mengeras seperti batu, bahkan bisa lebih keras lagi.
Penyakit ini susah disembuhkan karena yang mesti dihadapi penderitanya adalah dirinya sendiri. Egoisme, gengsi, merasa terhormat, merasa baik, atau perasaannya paling istimewa, biasanya menjadi biang keladi mengapa hati seseorang membatu sehingga sukar dimasuki nasehat, kebenaran dan kebaikan yg datang dari luar dirinya. Bisanya menyalahkan situasi, menyalahkan keadaan, dan menyalahkan pihak lain.
Lupa Koreksi dan Introspeksi Diri
Nah ini memang yg paling gampang, sehingga lupa koreksi dan instrospeksi. Bila demikian halnya yg dilakukan, maka masalah demi masalah akan datang silih berganti, karena manajemen yg dipakai memecahkan masalah melalui masalah.
Memberi atau meminta maaf akan mendatangkan kemuliaan. Orang yg pemaaf di dunia akan dimuliakan dan diagungkan di hati manusia karena sifatnya yg mudah memaafkan orang lain, sedangkan di akhirat dengan besarnya ganjaran pahala dan keutamaan di sisi Allah Azza wa Jalla.
Mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama muslim dan lapang dada terhadap kesalahan orang merupakan amal saleh yg keutamaannya besar dan sangat dianjurkan dalam Islam. Allah Azza wa Jalla berfirman.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yg bodoh. [al-A’raf/7:199]
Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. [Ali Imran/3:159]
Bahkan sifat ini termasuk ciri hamba Allah Azza wa Jalla yang bertakwa kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya.
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Orang-orang yang bertakwa adalah) mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yg menahan amarahnya serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Ali-Imran/3:134].
Diam-Diam Kagum, Langka Manusia seperti ini
Lama saya mengikuti sepak terjang Mas Aqua ini. lewat tulisan-tulisan di WA-nya yg di-share ke ribuan anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan termasuk ke Grup WA Cowas JP.
Selama ini saya diam saja, tapi diam-diam kagum juga ke Mas Aqua. Khususnya bagaimana dia menjalin dan memelihara komunikasi dengan siapa pun, termasuk pada orang-orang yg pernah menyakitinya.
Langka manusia seperti Mas Aqua ini. Ketika Saya pernah menyampaikan ide padanya agar terjun ke politik menjadi anggota Dewan, malah dia menampiknya dan menyatakan sama sekali tidak berambisi menjadi anggota Dewan atau terjun dalam politik praktis.
“Terima kasih Mas BIK. Saya lebih memilih tetap menjadi seperti sekarang ini. Orang biasa yg terus berusaha jadi orang baik dan dapat berbuat baik pada sesama. Mohon doa dan dukungannya ya Mas BIK agar saya bisa mewujudkan semua itu. Amin ya robbal aalamin,” ungkap Mas Aqua waktu itu.
Lah? Lalu kiprahnya selama ini untuk apa? Mas Aqua tampaknya ingin fokus pada kiprahnya semata hanya ibadah, lillahi ta ala.
>>>Dari Yogyakarta menjelang silaturahim ke banyak teman, saya ucapkan selamat berusaha secara optimal jadi manusia pemaaf. Salam hormat buat keluarga ya. 12.45 18062018?<<<
Baca juga: Saat TUHAN Menguji, Tidak Dendam sama yang pernah Menyakiti
Demikian Wejangan Dr. Aqua Dwipayana, ” Diserang di Grup WA, Tidak Dendam Malah Berikan Bantuan ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara. Semoga bermanfaat.
The Power of SILATURAHIM ..
SILATURAHIM Marketing ..
#10InspiratorKOMPASSNusantara
Pingback: Akhir 2018 ini Kerugian Garuda Indonesia Diperkirakan Berkurang - KOMPASS.ID
sangat membantu, makasih