Catatan Bibit Samad Rianto Perihal Musyawarah Mufakat

GMPK – Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi
Berikut Pencerahan Irjen Pol. (Purn) Dr. H. Bibit Samad Rianto, MM, Ph.D, ” Catatan Bibit Samad Rianto Perihal Musyawarah Mufakat ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).
Irjen Pol. (Purn) Dr. H. Bibit Samad Rianto, MM, Ph.D, Kompasser Jakarta, Ketua Satgas Dana Desa, Ketua GMPK (Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi) dan Mantan Pimpinan KPK RI.
Catatan Bibit Samad Rianto Perihal Musyawarah Mufakat

Bapak Bibit Samad Rianto Meminta Pendapat dan Tanggapan Kompassers Nusantara
Penyatuan persepsi terhadap sesuatu hal menjadi pokok pernasalahan yg harus dipecahkan bersama tq.
Pendapat dan Tanggapan Founder KOMPASS Nusantara Yudi Ananta
Siap terima kasih banyak atas pencerahannya Pak Bibit…????????????
Pernyataan Bapak Bibit Samad Rianto Berlanjut
Apakah akhirnya tdk ada yg salah/benar? Atau bukan salah dan benar? Ataukah salah dan benar tergantung kesepakatan kita sedang ada dimana? Dan apakah akhirnya voting karena harus menentukan benar dan salah? Sementara tdk selalu yg banyak itu benar…mohon pencerahan.. perbedaan is OK…tdk harus dgn sudut pandang yg sama tapi tdk berarti membenarkan/menyalahkan sudut pandang yg berbeda…intinya tetap ada yg benar dan ada yg salah…menyikapinya saja yg harus pas diranah mana benar salah itu sedang kita ujikan..??
Kita satukan persepsi dulu melalui musyawaroh. Ternyata pendahulu negri ini lrbih jernih cara berpikirnya melalui musyawarah utk mufakat dg meningkatkan kemampuan mendengarkan pendapat orang lain kmd berpikir scr komprehensif dg menggunakan helycopter view kmd baru kita temukan lingkup permasalahan dan penentuan prioritas penanganannya tq.
Pendapat dan Tanggapan Kompasser Wirman Ali Umar (1)
Kalau salah dan benar bisa di negosiasikan berdasarkan kepentingan oleh klompok utk kesepakatan maka akan rusak binasalah keadaan spt keadaan kota skrg.
Tujuan yg sama dan nilai yg sama barulah kita berjalan seirama mencapai cita cita.
Bukankah pengkhianatan terhadap tujuan dan nilai pancasila yg membuat kita sebagai bangsa memerlukan KPK.
Begitu juga badan usaha spt pengalaman pabrik jamu yg terkenal.
Maaf agak bingung utk berpendapat pak Bibit.
Mhn pengarahan.
Slm?
Tanggapan Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Wirman Ali Umar (1)
Baca postingan dibawahnya mas sbg solusi yg saya tawarkan tq
Tanggapan Kompasser Wirman Ali Umar terhadap Kompasser Bibit Samad Rianto (1)
Tks pak.kebetulan sy ketemu almarhum Bpk kasman singodimejo yg menceritakan proses yg tdk mudah .diperlukan ilmu hikmah dan kebijaksanaan.Tujuan ketuhanan dan persatuan memandu permusyawaratan.slm sukses selalu pak ?
Tanggapan Balik Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Wirman Ali Umar (1)
.aamiin suwun pak Wilman GMPK sdh mulai dpt order dari 4 kementerian, 1 Badan dan 1 BUMN utk tingkatkan kinerja mereka insyaa Allah jadi awal yg baik aamiin
Tanggapan Balik Kompasser Kompasser Wirman Ali Umar terhadap Kompasser Bibit Samad Rianto (1)
Amiin YRA.Jangan lupa pendidikan yg berkarakter yg punya harga diri sebagai bangsa yg bisa berjaya.spt dikutip Mahatir ataupun STA pujangga baru pendiri UNAS.Semoga Indonesia bisa berjaya dimulai dgn GMPK.Amiiin.❤?
Tanggapan Kembali Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Wirman Ali Umar (1)
GMPK memiliki 5 kegiatan yaitu penelitian utk nenemukan akar masalah, kedua mencari solusi terbaik libatkan para pakar kmd ketiga perbaiki cara atasi masalah melalui konsultasi dg membantu buat action plan perbaikan. Keempat berikan advokasi terhadap korban tindak ke sewenang2an oleh pihak ketiga yg kelima pendidikan anti korupsi sejak dini yg berisi pendidikan dan pelatihan integritas tq
Tanggapan Kompasser Saut Sitompul terhadap Kompasser Bibit Samad Rianto (1)
Ada 2 (dua) faktor yang menghambat Musyawarah untuk mufakat dominannya
1. Nilai Materialisme
2. Kehendak berkuasa
Vanity (Kehormatan
semu).
Akibatnya karakter Integritas sebagai landasan musyawarah untuk mufakat dalam mengabil keputusan stratejik terkendalan.
Sudah sangat tepat dan fundamental yg dilakukan Institusi GMPK yang dipimpin Pak Bibit.
Dan lebih luar biasa lagi Nilai Integritas jika menjadi bagian kurikulum nasional.
Selamat hidup mari berkarya untuk negeri tercinta.
Tanggapan Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Saut Sitompul (1)
Tiga syarat utk jadi pemimpin yg amanah yaitu
1. Memiliki kompetensi yg sesuai
2. Memiliki integritas yg hanfal
3. Konsistensi dlm pikir, ucapan dan tindakan
Pendapat dan Tanggapan Kompasser Saut Sitompul (2)
Tks Pak Bibit. Benar sekali Bpk.
Suara terbanyak tidak selalu mengandung kebenaran Spiritual (Rohaniah).
Demokrasi belum tentu mengandung Theokrasi. Tetapi Theokrasi pasti mengandung kebenaran dan fokus pada kepentingan rakyat.
Metode Demokrasi “Voting”.
Metode Theokrasi :”Musyawarah untuk mufakat”.
Negara Indonesia adalah Theokrasi karena Dasar Negaranya Pancasila yang didalamnya Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Mari terus kita kumandang Pak Bibit dan kawan2 agar kembali ke Mekanisme pengambilan “Musyawarah untuk mufakat”.
Salam.NKRI.
Tanggapan Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Saut Sitompul (2)
Makanya saya sarankan kita kembali ke konsep awal dari pendahulu kita ternyata mampu berpikir scr lebih jernih fan cerdas ketimbang kita sekarang kita kembali kepada musyawarah utk mufakat sila ke empat dari Pancasila tq
Tanggapan Kompasser Kompasser Saut Sitompul terhadap Kompasser Bibit Samad Rianto (2)
Betul sekali Pak Bibit. Jika Kompass Nusantara sudah exist sangat bagus kita usulkan konsep agar kembali ke Nilai2 Pancasila kpd Pancasila dlm mengambil keputusan yg berdampak implikasi nasional.
Maju terus dan salam NKRI.
Pendapat dan Tanggapan Kompasser Nicholas Sunur (3)
Menurut saya musyawarah bisa dipakai lagi di negara kita, asalkan beberapa point ini sudah tidak ada lg di negara kita:
1. Bila mayoritas mendukung gagasan A. makan gagasan A dianggap paling benar. Padahal dianggap benar oleh orang kebanyakan belum tentu benar
2. Seseoang dianggap boleh menyatakan pendapat bila memiliki kompetensi di bidang tertentu maka sang ahli ini dianggap benar, yg tdk memiliki kompetensi ini dianggap salah. Padahal sudah sering yg berkompetensi anti kritik.
3. Untuk mengkritik seseorang, orang tersebut harus memiliki kemampuan/derajat/kedudukan dengan yang dikritik.
Contoh sering kita dengar: emang siapa sih lu? Apa yg uda kamu capai?
Jika point2 diatas tdk ada lg.. maka baru bs musyawarah..
Tanggapan Kompasser Bibit Samad Rianto terhadap Kompasser Nicholas Sunur (3)
Memang musyawarah utk mufakat itu cara terbaik utk kita lakukan utk atasi konflik wlp sulit krn suara terbanyak belum tentu benar dg syarat ada kemampuan dengarkan pendapat orang lain
Pendapat pakar jugaq belum tentu benar karena pakar masih ada yg bisa dibeli
Pandangan yg komprehensif harus kita kembangkan dlm menilai suatu masalah tq
Pendapat dan Tanggapan Kompasser Rasul Junaidy (4)
Asal jangan ada single majority atau tirani minoritas. Barangkali itu juga point penting
Baca juga: Ucapan Selamat Perayaan 2 Tahun KOMPASS dari Bibit Samad Rianto
GMPK! ..
Gerakan Masyarkat Perangi Korupsi!! …