2017, The Year of The Power of Silaturahim

 

2017, The Year of The Power of Silaturahim
2017, The Year of The Power of Silaturahim

Wejangan Dr. Aqua Dwipayana

Berikut Wejangan Dr. Aqua Dwipayana 1 Januari 2018, ” 2017, The Year of The Power of Silaturahim ” melalui WAG KOMPASS – Nusantara (WhatsApp Group Komunitas Para Sales Super – Nusantara).

Dr. Aqua Dwipayana, Kompasser Yogyakarta, Motivator Nasional, Konsultan Komunikasi, Pengamat Militer dan Kepolisian RI, dan Penulis buku Best Seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.

2017, The Year of The Power of Silaturahim

Penyampaian AQUA DWIPAYANA Pakar SILATURAHIM Indonesia melalui WAG KOMPASS Nusantara
Penyampaian AQUA DWIPAYANA Pakar SILATURAHIM Indonesia melalui WAG KOMPASS Nusantara

Oleh : Ali Salim

Sebuah peragaan silaturahim yg lain daripada yg lain terus digelorakan sepanjang 2017. Kebetulan di awal tahun 2017 saya ikut terseret dalam arus besar Komunitas Komunikasi Jari Tangan lewat mantra The Power of Silaturahim. Kejutan dan suprise datang bertubi-tubi dalam bentuk cerita, berita atau pengalaman langsung dari sang guru; Aqua Dwipayana bersama anggota keluarganya. Ke mana ujungnya nanti hanya ALLAH SWT yg tahu. Kita cuma bisa berdoa agar niat baik hamba ALLAH SWT yg bernama Aqua ini mendapat ridho dan barokah dariNYA.

Pelajaran apa yg bisa dipetik dari rentetan WA yg mendarat di gadget kita hampir setiap hari? Ada yg menghakiminya sebagai sebuah peragaan kesombongan, puja-puji kesuksesan, deretan kemudahan yg diperoleh berkat pertemanan? Itulah sebabnya tanpa berpikir positif kita akan tenggelam pada rasa jenuh, mungkin bosan dan kesal. Atau perasaan sinis dan dongkol.

Tapi cobalah kita robek dari sudut yg lain dan mengintip cela positifnya . Ini bukan “talk-show” tapi “do-show”. Ini sebenarnya sebuah kuliah praktek tentang metode membangun jaringan yg solid, bukan teori abal2 yg dibius oleh kehebatan merangkai kata2.

Titik2 yg terus digencar setiap hari adalah orang2 dari segala penjuru Tanah Air, dari orang biasa2 saja sampai orang penting di negeri ini. Ada dosen, wartawan, sampai perwira dan jenderal serta pengusaha sukses untuk menjadi elemen penting dari rumah besar Silaturahim Indonesia dengan Aqua Dwipayana dan keluarganya sebagai perekat.

Rumus apa yg digunakan untuk mempertahankan bahkan memperlebar kemampuan rumah besar Komunitas Komunikasi Jari Tangan ini? Sejauh ini sebagian kita hanya jadi penonton. Meski belum mampu berpartisipasi rasanya cukup memuaskan dahaga bahwa ternyata manusia bisa sangat baik dan bermanfaatkan bagi orang lain dalam situasi yg tak terduga.

Tertegun dengan Gaya Silaturahim seperti ini

Saya sendiri yg baru mengenal Aqua Dwipayana di akhir Januari 2017 masih tertegun dengan gaya silaturahim seperti ini. Ada rasa khawatir apa tuan rumah yg kita cintai ini mampu mengelola derasnya tingkat tuntutan berbagai pihak untuk ikut menikmati keajaiban The Power of Silaturahim yg dipertontonkan tanpa jedah ini? Seberapa kuat kemampuannya melayani dgn sepenuh hati? Seberapa kuat modal dan kekayaannya untuk memupuk taman kebaikan yg terus meluas dan berkembang ini?

Harus diakui membangun jaringan yg solid ala Aqua bukan soal mudah, bahkan sulit untuk dipraktekkan oleh orang2 biasa seperti kebanyakan kita. Mampukah Anda bergerak dari satu kota ke kota lain, terbang ke berbagai daerah hampir setiap hari, menerima begitu banyak tamu; melayani tanpa pamrih lain kecuali balasan dari Sang Pencipta? Kita saja yg jarang terbang sudah sering kesal dengan menghadapi kemacetan di jalan, delay pesawat, dan kesulitan lainnya. Bayangkan kalau Anda harus menghadapi kejadian ini hampir setiap hari.

Sejauh ini memang tak ada rumus ekonomi yg bisa dengan mudah menjelaskan bahwa Aqua sebenarnya sedang membangun imperium bisnisnya dengan pemegang sahamnya adalah kita semua anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan. Dengan cara yg “out of the box” bahkan terasa bertentangan dengan rumus ekonomi pada umumnya. Aqua mempraktekkan cara membangun jaringan yg kuat untuk dinikmati siapa saja. Atau inikah yg disebut perjudian nasib yg biasa dilakukan oleh para hamba ALLAH SWT yg patuh; bahwa siapa yg banyak memberi dia akan banyak menerima?

Sesederhana itukah? Saya mengintip dan merasakan ada sesuatu yg berbeda dengan pergerakan Aqua ini. Tidak sederhana. Ia membangun jaringan ini dengan susah payah, menguras tenaga, waktu, dan biaya bukan untuk sesuatu yg sia-sia. Tidak untuk hal2 m yg mubazir yg kelak akan menguras seluruh pundi2nya. Dia tengah memainkan sebuah filosofi yg klop dengan rumus ekonomi bahwa sukses seseorng adalah tergantung dari luas dan solidnya jaringan yg dibangun.

Komunitas harus Semakin Solid, Kuat, dan Luas

Komunitas kita adalah jaringan yg sedang dibangun Aqua. Setiap hari komunitas harus semakin solid, kuat, dan luas. Untuk itu dibutuhkan silaturahim yg terus-menerus, berulang-ulang dan meluas, menjangkau potensi2 baru di negeri ini. Bahwa kekuatan jaringan ini beda dengan kekuatan jaringan ekonomi umum.

Jaringan ini bertumpu pada pilar kekuatan silaturahim. Semua pihak yg terlibat bisa mengambil keuntungan dalam jaringan ini seperti fasilitas, kemudahan, dan mungkin kekuatan tersembunyi dari individu yg mungkin hari ini kita remehkan. Dia bisa seorang marbot masjid, janda wartawan, atau orang2 biasa lainnya yg bukan tidak mungkin kelak akan memiliki potensi unik yg dipersembahkan buat komunitas ini. Tidak semua anggota komunitas pasti bermanfaat bahkan bukan tidak mungkin ada yg bakal jadi penyakit.

Tak ada gading yg tak retak. Janganlah nila setitik rusak susu sebelanga. Pasti ada sampah dan kutu, dan itulah warna kehidupan di dunia yg fana ini.

Luar biasanya kekuatan komunitas yg dibangun Aqua ini sudah kita baca setiap hari. Tapi pernahkah Anda menduga bagaimana kelak para jenderal sahabat Aqua dan sahabat kita semua akan memegang posisi kunci di negeri ini. Baru beberapa pengusaha saja Aqua sudah bisa memiliki begitu banyak kemudahan, apalagi kalau para manajer yg kini masih berada di level menengah begerak ke puncak. Sejumlah dekan dan profesor adalah juga bagian dari calon2 pemimpin bangsa yg kelak akan bisa ikut berpartisipasi dalam membesarkan komunitas kita ini. Betapa indahnya kebesaran komunitas ini juga ikut membesarkan Indonesia lewat kekuatan silaturahim.

Kita tidak sedang bermimpi. Rumus hidup yg utama adalah memperbanyak teman. Bukankah kekayaan kita sebenarnya seberapa banyak teman kita? Apalagi kalau dia kaya dan berkuasa? Dan lebih dari itu Aqua justru melibatkan penguasa bumi dan langit, TUHAN YME utk mendapat ridho dan berkahNYA.

Selamat memasuki Tahun Baru 2018. Semoga kekuatan The Power of Silaturahim semakin mengikat kita pada kebersamaan dan kebahagiaan dalam keberagaman. Mudah2n 2018 adalah tahun yg terus menyebar berkah dan kebaikan pada kita semua. Amin ya robbal aalamin…

Penulis adalah wartawan senior yg tinggal di Surabaya, Jatim.

Baca juga: Prof Tafdil Husni Pelayanan yang Luar Biasa dan Tak Terduga

The Power of SILATURAHIM!

by KOMPASS Nusantara

2 thoughts on “2017, The Year of The Power of Silaturahim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 Narasumber KONUS! CALL/WA 08557772226 (Idham Azhari, Co-founder KOMPASS Nusantara)

X
Call Now Button